Perdebatan di sekitar apakah ilmu pegetahuan bebas nilai atau tidak tampaknya masih tetap mejadi obsesi kaum ilmuwan. Islam sebagai sebuah sebuah sistem, dipandang seharusnya memberi makna etika dalam ilmu pegetahuan oleh beberapa ilmuwan dan sarjana muslim. Gagasan tersebut lebih mengental manakala ilmu pengetahuan yang notabene berkembang di Barat menjadi pandangan dunia (world view) yang berpengaruh dan bahkan mendominasi dunia Islam. Dalam dasawarsa tahun 1960-an, Sayyed Hussein Nasr, salah seorang sarjana muslim yang mengetengahkan suatu perspektif sufi, terang terangan memberikan kecaman terhadap krisis epistimologi dalam peradaban Barat. Kemudian beberapa tahun sesudahnya, Syed Naquib al-Attas dan Isma’il al-Faruqi mengalirkan ide te...