PROPAGANDA JEPANG DALAM CERPEN KITJIZO KE MEDAN PERANG DAN DI TEMPAT ASOEHAN GAROEDA DALAM MAJALAH DJAWA BAROE

Pada masa kekuasaan Jepang di Indonesia, berbagai propaganda dilakukan untuk membantu Jepang dalam mewujudkan cita-citanya. Oleh karena itu, Jepang membentuk sebuah sendenbu yaitu sebuah badan khusus untuk mengatur propaganda di Indonesia. Salah satu lembaga yang berada di bawah naungan sendenbu adalah Keimin Bunka Shidoso yang merupakan badan penerbit salah satu majalah propaganda di Indonesia yaitu majalah Djawa Baroe. Majalah ini berisi cerpen, puisi, naskah drama, gambar karikatur, dan lain-lain. Dalam majalah ini terdapat cerpen berjudul Kitjizo ke Medan Perang dan di Tempat Asoehan Garoeda. Kedua cerpen ini tentunya juga memuat materi propaganda di dalamnya. Cerpen pertama bercerita tentang seorang laki-laki biasa yang harus merelakan kuda kesayangannya untuk menjadi kuda perang Jepang. Cerpen kedua bercerita tentang pengalaman seorang kapten pesawat saat berada di lautan Hindia di masa peperangan. Kedua cerpen memiliki cerita yang cukup sederhana, oleh karena itu diperlukan analisis untuk mengetahui propaganda apa yang dimuat di dalamnya. Penelitian ini akan menganalisis bentuk propaganda dalam kedua cerpen melalui 3 tahapan yang terdiri dari 2 analisis pemaknaan dan 1 analisis propaganda. Cerpen akan dianalisis maknanya melalui teori analisis struktural-semiotik, yaitu membedah cerpen melalui unsur-unsur pembentuknya, kemudian memaknai tanda-tanda yang dimuat dalam cerpen. Setelah itu, hasil dari pemaknaan kedua cerpen akan dianalisis bentuk-bentuk propagandanya berdasarkan teknik dan jenis kegiatannya. Dalam cerpen Kitjizo ke Medan Perang ditemukan propaganda politik dengan teknik menumbuhkan hubungan kepentingan dari pelaku propaganda terhadap objek propagandanya. Sedangkan dalam cerpen di Tempat Asoehan Garoeda ditemukan propaganda ideologi dengan teknik penanaman sugesti yang tersembunyi