BENTUK PERJUANGAN TOKOH MIDAH MELAWAN KETERASINGAN DALAM MASYARAKAT PATRIARKI PADA NOVEL MIDAH SI MANIS BERGIGI EMAS KARYA PRAMOEDYA ANANTA

Skripsi ini berjudul Bentuk Perjuangan Tokoh Midah Melawan Keterasingan Dalam Masyarakat Patriarki Pada Novel Midah Si Manis Bergigi Emas Karya Pramoedya Ananta Toer di dalam melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tentang bagaimana bentuk perjuangan tokoh Midah dalam melawan keterasingannya pada masyarakat yang memandang pola perilaku yang dilakukan oleh tokoh utama yaitu Midah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuaitatif yang menggunakan teknik studi pustaka dalam memperoleh data dengan melakukan pembacaan serta melakukan pengamatan ulang terhadap teks. Pengamatan terhadap novel tersebut dilanjutkan ke analisis data. Pertama, mengidentifikasi novel tersebut dapat ditemukan gambaran umum perjuangan tokoh Midah dalam melawan keterasingan masyarakat melalui teori struktur yang memanfaatkan relasi antar tokoh dan juga penggambaran sesuai dengan yang tertulis di teks. Kedua, untuk memaknai perjuangan tokoh Midah melawan keterasingan dalam masyarakat dengan memanfaatkan pendekatan eksistensi perempuan. Teori yang digunakan adalah teori fiksi dari Robert Stanton yang meliputi alur, karakter, tempat ,tema, judul, sudut pandang, gaya ,tone, simbolisme dan ironi. Analisis dalam bentuk fiksi ini dapat dilakukan melalui pengeidentifikasian dan pendefinisian pada unsur-unsur yang membangun suatu karya sastra. Peneliti dalam hal ini memilih untuk menggunakan teori struktural yang lebih dikhususkan pada struktur tokoh dan penokohan karena menghadirkan interaksi tokoh utama dengan tokoh lain. Berdasarkan analisis pada novel Midah Si Manis Bergigi Emas memperlihatkan bahwa perempuan merupakan manusia yang memiliki kebebasan yang dapat dipertanggungjaawabkan. Namun, kebebasan tersebut memiliki batasan yang menjadikan perempuan dalam masyarakat menuju keterasingan. Sehingga, kebebasan dan keterasingan memiliki relasi karena berkaitan dengan norma dan nilai yang ada dalam masyarakat. Begitu juga dengan perempuan dalam bersikap memiliki batasan hak dan kebebasan dalam masyarakat