ANALISIS KEBUTUHAN KOLEKSI SANTRI DI PERPUSTAKAAN PUTRI PONDOK PESANTREN Al-ISHLAH LAMONGAN

Koleksi merupakan salah satu hal yang penting dalam perpustakaan, koleksi diadakan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka, tapi banyak dari pengelola perpustakaan yang tidak mengetahui dengan jelas kebutuhan koleksi dari pemustaka, salah satunya dilakukan oleh pengelola perpustakaan putri di pondok pesantren Al-Ishlah yang tidak melihat kebutuhan informasi santri dalam melakukan pengadaan koleksi. Fenomena tersebut yang menjadi dasar untuk melakukan penelitian mengenai peniliaian kebutuhan koleksi santri di perpustakaan putri pondok pesantren Al-Ishlah, dalam penelitian ini menggunakan konsep dari David Nicholas yang menggambarkan mengenai karakteristik pemustaka dan karakteristik kebutuhan informasi. Penilitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Lokasi penelitian yaitu di pondok pesantren Al-Ishlah, dikarenakan pondok pesantren Al-Ishlah memiliki 2 perpustakaan, tetapi dalam penelitian ini hanya mengambil perpustakaan putri, karena santri putri lebih dominan dibandingkan santri putra. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah 100 responden. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa santri lebih dominan membutuhkan informasi yang berkaitan dengan hiburan dengan presentase 56%, santri juga mengatakan perpustakaan sebagai sumber informasi yang akurat dengan presentase 81%, dengan alasan yang paling dominan yaitu karena perpustakaan merupakan sumber informasi yang lengkap, rinci, dan jelas sebesar 29%. Santri juga membaca sinopsis mengenai informasi yang dibutuhkan sebesar 45%, sedangkan tindakan yang dilakukan santri yaitu dengan mengikuti perkembangan topik dari suatu informasi sebesar 45%. Santri lebih menyukai informasi dalam bentuk cetak sebesar 37%, dengan alasan yang dominan karena telah disediakan oleh pondok sebesar 27%. Koleksi yang sesuai dengan kebutuhan santri kurang dari 5 sebesar 49%, informasi yang dibutuhkan santri menurut usia mereka yaitu yang berkaitan dengan hiburan sebesar 65%, sedangkan yang sesuai dengan pendidikan santri berupa informasi pelajaran umum sebesar 48%. Santri juga mengatakan bahwa informasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka, ketikas sesuai dengan tugas yang didapatkan dan memiliki kesesuaian pada topik tertentu sebesar 36%. Santri lebih memilih untuk memahami sebuah koleksi ketika mendapatkan informasi sebesar 86%, dengan alasan karena sesuai dengan informasi yang dibutuhkan sebesar 56%, santri juga dominan memilih informasi dengan waktu terbaru sebesar 90%, dengan alasan karena dapat mengetahui perkembangan informasi yang dibutuhkan sebesar 62%, tetapi santri yang tidak memilih informasi dengan waktu terbaru didominasi dengan alasan karena tidak tersedia informasi terbaru di perpustakaan sebesar 6%