PENGARUH PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT TERHADAP AFFECTIVE COMMITMENTS DENGAN MEDIASI FELT OBLIGATION DAN POSITIVE MOOD

Dalam organisasi yang mengandalkan manusia sebagai sumber daya, maka karyawan memiliki peran masing-masing di dalam perusahaan. Tenaga kerja perlu dibina dan dikendalikan agar tetap menjaga terlaksananya kepentingan perusahaan. Salah satu cara yang dapat ditempuh yaitu dengan mendukung kerjasama dan memberikan dukungan bagi kepentingan karyawan. Hal penting yang terkait dengan karyawan dan perusahaan, yaitu Perceived Organization Support (POS) yang tercipta dengan baik, karena dapat menciptakan perilaku karyawan yang bekerja sama dan aktif secara sukarela melakukan hal terbaik di luar tugasnya, tanpa imbalan apa pun dari perusahaan. Oleh karena itu, maka pada kesempatan ini penulis tertarik menyusun penelitian dengan judul “Pengaruh Perceived organizational support terhadap Affective commitment dengan mediasi Felt obligation dan Positive mood”. Penelitian ini adalah penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif. Variabel-variabel yang diteliti meliputi Perceived organizational support, Affective commitment, Felt obligation, dan Positive mood. Sumber data berasal dari kuesioner yang disebarkan kepada sebanyak 110 responden yang merupakan karyawan PT. Nippon Paint di Gresik. Kuesioner diukur dengan Skala Likert dan sampel ditentukan dengan metode purposive sampling. Teknik analisa data yang digunakan yaitu model persamaan struktural dengan program Warp-PLS. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Perceived organizational support berpengaruh positif dan signifikan (=0,278 p<0,05) terhadap Affective commitment. Perceived organizational support berpengaruh positif dan signifikan (=0,291 p<0,05) Positive mood. Felt obligation berpengaruh positif dan signifikan (=0,296 p<0,05) terhadap Affective commitment. Positive mood berpengaruh positif dan signifikan (=0,414 ; p