GAYA HIDUP DAN IDEOLOGI GENDER KELOMPOK ARISAN PEREMPUAN KELAS MENENGAH DI KOTA SURABAYA

Penelitian ini bertujuan untuk memahami gaya hidup dan ideologi gender pada perempuan. Fenomena sosial gaya hidup yang merupakan ciri intergal dari perkembangan modernitas, tidak hanya pada gagasan bahwa gaya hidup merupakan representasi yang teristimewa penting bagi pencarian identitas individu, tetapi juga semacam karakteristik pendefinisian modernitas. Pola ideologi gender baik familialisme maupun ibuisme yang masih cukup kuat di kehidupan perempuan kelompok arisan tercermin dari masih minimnya peran perempuan dalam suatu pembagian pola dalam melakukan kegiatan di luar maupun di dalam rumah. Penelitian ini dilakukan kepada kelompok perempuan arisan kelas menengah di kota Surabaya dengan menggunakan metode kualitatif dengan teknik penentuan informan, pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan jawaban dan menyelasaikan penelitian ini. Penentuan informan dilakukan dengan snowball sampling yang terdiri dari 10 (sepuluh informan subyek) dan 10 (informan non subyek). Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Penelitian ini menggunakan teori gaya hidup dari David Chaney dan representasi patriarki dari sudut pandang dari teori Hegemoni Antonio Gramsci dalam memahami ideologi gender pada perempuan arisan kelas menengah di kota Surabaya. Fokus pada penelitian ini adalah praktik gaya hidup dan ideologi gender yang mempengaruhi perempuan kelompok arisan di kota Surabaya. Dalam mendefinisikan golongan kelas menengah berdasarkan presentase penghasilannya terhadap pendapatan per kapita negara. Untuk golongan kelas atas Indonesia memiliki penghasilan di atas duapuluh juta per bulan. Sedangkan kelompok arisan memiliki pendapatan rata 4 juta hingga 10 juta lebih. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, gaya hidup pada perempuan kelompok arisan diperkuat oleh lingkungan sekelilingnya yang mengajak dan mempraktikan sebuah gaya hidup di dalam arisan baik tampak luar maupun sensibilitasnya. Sedangkan hegemoni patriarki bertujuan mengkaji adanya kekuasaan laki-laki serta seperangkat ideologi yang disepakati kaum perempuan. Gaya hidup dipengaruhi dari identitas yang kemudian muncul di dalam kegiatan arisan serta didominasi oleh pola-pola konsumsi. Adanya kekuasaan laki-laki serta seperangkat ideologi patriarki yang disepakati oleh kaum perempuan. Perempuan menjadi tersubordinasi, khususnya di wilayah publik