HUBUNGAN TEKANAN DARAH DENGAN POLA KONSUMSI JAJANAN GORENGAN, ASUPAN LEMAK, STATUS GIZI DAN SISTEM KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang Mengalami peningkatan prevalensi karena adanya perubahan gaya hidup berisiko yang meningkatkan kemungkinan serangan jantung, stroke dan gagal ginjal. Faktor risiko ini termasuk penggunaan tembakau, obesitas, kolesterol tinggi, sistem kerja bergilir dan diet tinggi lemak. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik, dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah perawat di RSU Haji Surabaya. Sampel diambil menggunakan simple random sampling. Jumlah sampel penelitian 60 orang. Variabel bebas meliputi karakteristik individu, pola konsumsi jajanan gorengan, asupan lemak, status gizi dan sistem kerja. Variabel terikat yaitu tekanan darah. Analisa data menggunakan uji korelasi spearman dengan CI 95% (α=0,05) Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas responden berusia 30-45 tahun (50%) dan berjenis kelamin perempuan (71,7%), sebagian besar memiliki masa kerja >20 tahun (41,7%), terdapat riwayat keturunan hipertensi (46,7%) dan tidak ada keturunan hipertensi (53,3%), mayoritas tidak memiliki kebiasaan merokok (85%) dan bekerja sistem shift (53,3%). Tekanan darah berhubungan dengan pola konsumsi jajanan gorengan martabak telur (p=0,036), bakwan/ote-ote (p=0,031), tahu isi (p=0,001), lumpia (p=0,019), omelet (p=0,047), telur gulung (p=0,024), asupan lemak (p=0,004) dan status gizi (p