PENGARUH STEREOTIPE GENDER DAN KONFLIK PERAN PADA PEREMPUAN TERHADAP KEBUTUHAN BERKARIR KARYAWAN PEREMPUAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

Pada dasarnya manusia dalam kehidupannya tidak terlepas dari berbagai tuntutan yang harus dipenuhi, maka hal ini akan berkembang menjadi sebuah kebutuhan. Bekerja atau mencari nafkah adalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan hidup, hal ini pun di tambah dengan tuntutan perubahan zaman yang mengakibatkan perempuan harus bekerja. Perempuan yang dulunya terbatas pada wilayah domestik saat ini bergeser ke arah wilayah publik. Masalah akan timbul ketika perempuan yang bekerja sebagai pencari nafkah mengalami sterotipe gender dari lingkungan sosialnya. Karena stereotipe gender pada perempuan itu membuat perempuan terhambat untuk mengembangkan dirinya. Padahal mereka bekerja selain untuk memenuhi kebutuhan keluarga juga untuk mengaktualisasikan segala potensinya. Keadaan ini membuat perempuan yang bekerja mengalami konflik peran didalam dirinya, disatu sisi mereka ingin menjaga keharmonisan rumah tangganya tapi disisi yang lain mereka ingin karir di tempatnya bekerja juga baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stereotipe gender terhadap kebutuhan berkarir karyawan perempuan pada lingkungan pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini dilakukan pada karyawan yang berjenis kelamin perempuan di lingkungan pemerintah kabupaten Sidoarjo meliputi Sekretariat Daerah, Badan Kepegawaian Daerah dan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan dengan jumlah responden 208 orang. Cara pengumpulan data menggunakan kuisioner dengan teknik total sampling. Adapun analisis dilakukan dengan menggunakan Path Analysis dengan model yang lengkap (simultan), yaitu untuk menguji kausalitas melalui uji data empirik. Hasil uji hipotesis dengan tingkat signifikansi 0,05 menunjukkan bahwa stereotipe gender berpengaruh signifikan terhadap konflik peran yang ditunjukkan dengan nilai Critical Ratio sebesar 8, 167 dan probabilitas signifikansi (p) = 0,000. Demikian juga dengan konflik peran berpengaruh signifikan terhadap kebutuhan berkarir dengan nilai Critical Ratio sebesar 2, 464 dan probabilitas (p) = 0, 01.1. Sementara itu stereotipe gender berpengaruh signifikan terhadap kebutuhan berkarir dengan nilai Critical Ratio sebesar 6, 235 dan probabilitas (p) = 0,000. Sebagai saran pada penelitian ini adalah Lingkungan Pemerintah Kabupaten yang begitu luas dan banyak, sehingga peneliti hanya mengambil tiga tempat dengan pertimbangan lingkungan-lingkungan tersebut berfungsi strategis dalam hal kepemerintahan daerah. Sebaiknya ada penelitian yang bisa mengambil lebih banyak lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, sehingga akan didapat hasil yang lebih sempurna dalam menganalisis stereotipe gender pada perempuan. Kemudian Jika ada stereotipe gender pada perempuan, maka penelitian yang akan datang bisa mengambil tema sebaliknya yaitu stereotipe gender pada laki-laki misalnya dalam bidang olah raga, instansi pemerintah, instansi swasta atau pun tenaga medis di rumah sakit. Serta Belum adanya penelitian tentang kinerja yang baik dan tepat dalam lingkup aparatur pemerintah pusat maupun daerah dengan melihat perbedaan stereotipe gender laki-laki dan perempuan