ANALISIS KEBIJAKAN KEMENTERIAN AGAMA TENTANG PENGEMBANGAN MADRASAH (Kasus MAN Insan Cendekia)

Madrasah sebagai institusi pendidikan berciri khas Islam telah lama berkontribusi dalam proses pendidikan nasional di Indonesia. Madrasah yang dahulu dipandang sebelah mata, kini telah bertransformasi menjadi lembaga pendidikan yang mampu mewadahi peserta didik tidak hanya cakap dalam bidang keagamaan melainkan juga melek Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. MAN Insan Cendekia menjadi representasi madrasah yang memperhatikan unsur IMTAK dan IPTEK. Kebijakan pemerintah PMA No. 90 Tahun 2013 (sebagaimana telah diubah menjadi PMA. No. 66 Tahun 2016) pasal 61 ayat 1 dan 2 mengharuskan pemerintah menyelengarakan madrasah unggulan yaitu Madrasah Insan Cendekia di setiap provinsi di Indonesia. Penelitian ini membahas mengenai kebijakan kementerian agama tentang pengembangan madrasah dan implementasinya. Penelitian ini juga dikategorikan jenis penelitian kebijakan (policy research) dengan menggunakan pendekatan normatif yaitu dengan menganalisis isi kebijakan. Hasil penelitian Analisis Kebijakan Pemerintah Kementerian Agama bahwa, Kementerian Agama telah menyelenggarakan kebijakan PMA No. 90 Tahun 2013 (sebagaimana telah diubah menjadi PMA. No. 66 Tahun 2016). Ke-13 MAN-IC yang tersebar terdapat sembilan madrasah yang sudah beroperasi dan empat lainnya masih dalam tahap pembangunan. Keberadaan MAN-IC merupakan metamorfosis dari kebijakan Menteri Agama Munawir Sadzali dengan program MAPK (Madrasah Aliyah Program Kejuruan) yang berorientasi pada tafaqquh fiddin dan alumni MAPK sudah banyak bertebaran di seantero perguruan tinggi elit Eropa. Program MAPK dikatakan berhasil mencetak kader ulama yang bukan hanya paham ilmu agama melainkan juga ilmu umum. Pengembangan madrasah melalui institusi MAN-IC merupakan trobosan baru dalam pendidikan Islam di Indonesia menggantikan program MAPK yang sudah dihapuskan oleh pemerintah. Gagasan Prof. B. J. Habibie ini diharapkan mampu mengembangkan dan menyeimbangkan aspek spiritual dan intelektual dan menciptakan ulama yang paham ilmu agama dan ilmu umum seperti program MAPK