Ayahku Tidak Pulang : Dinamika Penerimaan Diri Anak terhadap Perpisahan Orangtua

Penelitian ini bersifat kualitatif dan bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang proses penerimaan diri anak yang orangtuanya bercerai. Tema penelitian ini berfokus pada proses penerimaan diri, faktor penerimaan diri dan ciri-ciri penerimaan diri. Partisipan penelitian ini adalah dua orang anak berusia 18 tahun yang berasal dari keluarga bercerai. Data diperoleh denan melakukan wawancara secara langsung dengan informan. Hasil peneliian menunjukkan bahwa anak yang orangtuanya bercerai memiliki sikap penerimaan diri. Faktor yang mempengaruhi penerimaan diri antara lain harapan realistis, pemahaman diri, wawasan sosial, konsep diri yang stabil, tidak ada hambatan lingkungan, tidak memiliki stres emosi berat, identifikasi seseorang yang memiliki, penyesuaian diri yang baik dan pola asuh orangtua. Penerimaan diri menjadikan anak memahami bahwa perceraian merupakan jalan yang terbaik bagi mereka maupun orangtuanya. Selain itu, anak juga memiliki harapan yang baik untuk kehidupannya kelak baik dalam pekerjaan maupun pernikahan. Selain itu, dibutuhkan adanya resiliensi untuk mendukung penerimaan diri terhadap kondisi yang tidak menyenangkan dalam kehidupan