REPRESENTASI MASKULINITAS DALAM FILM INDONESIA (Analisis Semiotika Barthes terhadap tokoh Dilan dalam Film Dilan 1990)

Film bukan hanya sebagai sarana untuk hiburan semata, tetapi juga sebagai sarana informasi dan penyampaian pesan lewat alur cerita yang disampaikan pada sebuah film. Dalam penelitian ini, film dijadikan sebagai sarana untuk merepresentasikan sisi maskulinitas laki-laki. Tokoh Dilan dalam film Dilan 1990 yang merupakan objek penelitian, seringkali dijadikan sebagai contoh laki-laki yang maskulin. Masyarakat terutama remaja perempuan yang mengidolakan Dilan menganggap penampilan fisik dan karakter Dilan dianggap sebagai representasi dari laki-laki yang maskulin. Melihat antusiasme masyarakat akan sisi maskulin tokoh Dilan, maka penelitian ini bertujuan untuk melihat representasi sisi maskulinitas Dilan dalam film Dilan 1990. Penelitian ini dianalisis menggunakan semiotika Roland Barthes karena peneliti dapat menganalisis tanda menjadi sebuah makna yang berkaitan dengan mitos, dan hasilnya dapat diketahui representasi dari maskulinitas dalam film Dilan sendri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mitos laki-laki yang maskulin terdapat pada sosok Dilan. Laki-laki yang maskulin direpresentasikan mampu menunjukkan keseriusan dalam hubungan yang dijalaninya melalui berbagai cara apapun. Maskulinitas sendiri tak hanya dilihat dari prnampilan fisiknya saja, namun juga dilihat dari kriteria berdasarkan aspek maskulinitas Baynon