KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN AMDAL PADA PERTAMBANGAN BATU KAPUR PT. BAKAPINDO DI KABUPATEN AGAM

UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Menteri No. 17 Tahun 2012 tentang Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Analisis Dampak Lingkungan Hidup telah mengakomodir masyarakat untuk ikut berperan secara aktif dalam proses penyusunan AMDAL pada tahap penapisan hingga keputusan kelayakan. Meskipun dalam peraturan perundang-undangan telah memberikan posisi strategis bagi masyarakat untuk memberi saran, pendapat maupun tanggapan namun pada kenyataannya partisipasi justru hanya sekedar sebagai prasyarat secara formalitas saja.Dalam hal ini PT.Bakapindo sebagai permrakarsa usaha dan/atau kegiatan tambang batu kapur,berdasarkan hasil penelitian bahwa masyarakat yang terkena dampak langsung malah tidak dilibatkan dalam penyusunan AMDAL PT.Bakapindo. Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana bentuk keterlibatan masyarakat dalam penyusunan AMDAL PT.Bakapindo di Nagari Kamang Mudik Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam 2) Apa akibat hukum jika masyarakat tidak dilibatkan dalam penyusunan AMDALPT.Bakapindo di Nagari Kamang Mudik Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam. Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris bersifat deskriptif, menggunakan jenis data primer dan data sekunder, sumber data didapat penulis dari penelitian kepustakaan dan lapangan, dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan studi dokumen. Dari hasil penelitian bentuk keterlibatan masyarakat dalam proses penyusunan amdal berupa konsultasi publik,konslutasi publik dilakukan melalui tatap muka langsung dengan perwakilan masyarakat Nagari Kamang Mudik. Kata Kunci: AMDAL, PT. Bakapindo , Keterlibatan Masyaraka