Hubungan Faktor Sosiodemografi dengan Kejadian Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) di Kota Padang

Tujuan Penelitian Indonesia terus mengalami peningkatan kasus MDR-TB pada tahun 2012-2015. Di Kota Padang pada tahun 2016-2019 kasus MDR-TB mencapai 50 kasus. Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian MDR-TB, namun WHO akan lebih menekankan pengendalian tuberkulosis pada faktor-faktor sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor sosiodemografi dengan kejadian multidrug resistant tuberculosis di Kota Padang tahun 2016-2019. Metode Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain case control dilaksanakan pada Bulan Agustus 2018 hingga bulan Mei 2019, pengambilan sampel kasus dan kontrol dengan cara purposive sampling. Pengolahan data menggunakan analisis univariat, bivariat (uji chi- square) dan analisis multivariat (regresi logistik) dengan 95% CI. Hasil Total populasi dalam penelitian ini sebanyak 50 pasien MDR-TB dimana diperoleh sampel sebanyak 32 pasien MDR-TB dan 32 pasien TB yang tercatat kasusnya di puskesmas se-Kota Padang tahun 2016-2019. Hasil analisis bivariat didapatkan hubungan yang bermakna antara pekerjaan (p=0,005), dan pendapatan (p=0,012) dengan kejadian MDR-TB. Tidak terdapat hubungan antara umur , jenis kelamin , pendidikan , status perkawinan, modal sosial dan dukungan keluarga dengan kejadian MDR-TB (p>0,05). Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik berganda didapatkan faktor dominan yang berpengaruh terhadap kejadian MDR-TB adalah pekerjaan (OR=6,3, 95% CI=1,5-25,0) Kesimpulan Terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan dan pendapatan terhadap kejadian MDR-TB di Kota Padang tahun 2016-2019. Dari hasil tersebut disarankan agar ditingkatkan promosi kesehatan terkait dengan jenis pekerjaan yang berisiko terkena MDR-TB. Daftar Pustaka : 52 (2007-2018) Kata Kunci : Dukungan keluarga, MDR-TB , modal sosial, sosiodemograf