PERBEDAAN PERILAKU PETUGAS KESEHATAN DALAM PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS BERDASARKAN STATUS AKREDITASI PUSKESMAS DI KABUPATEN PELALAWAN RIAU TAHUN 2019

Tujuan Penelitian Tenaga kesehatan di puskesmas rentan terhadap risiko yang berhubungan dengan pengelolaan limbah medis. Risiko pekerjaan tenaga kesehatan seperti tertusuknya jarum bekas/tidak steril menjadi faktor risiko kedua tertinggi terhadap penularan penyakit Hepatitis B pada tenaga kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan perilaku petugas kesehatan dalam pengelolaan limbah medis berdasarkan status akreditasi puskesmas di Kabupaten Pelalawan Riau tahun 2019. Metode Penelitian ini menggunakan metode pendekatan studi komparatif dengan populasi petugas yang bertanggung jawab langsung dalam pengelolaan limbah medis di puskesmas yaitu berjumlah sebanyak 55 orang belum akreditasi dan 57 orang di akreditasi. Penelitian dilakukan pada Januari 2019-Juli 2019 dengan teknik pengambilan sampel yaitu dengan cara rumus sampel populasi terbatas Slovin. Pengumpulan data dengan cara kuesioner. Hasil Hasil penelitian didapatkan lebih dari separuh petugas kesehatan berperilaku kurang baik 56,2% (belum akreditasi) dan 36% (akreditasi), lebih dari separuh 30% (belum akreditasi) memiliki pengetahuan yang rendah. Dari hasil uji statistik diketahui independent dengan p-value = 0,001 < (α =0,05) maka Ha diterima yang berarti ada perbedaan antara pengetahuan petugas kesehatan berdasarkan status akreditasi. Kesimpulan Perlu peningkatan pengetahuan petugas kesehatan dapat melaksanakan pengelolaan limbah medis melalui pelatihan dan penyuluhan oleh pihak sanitarian dan Dinas Kesehatan. Daftar Pustaka : 40 (2002 - 2018) Kata Kunci : Pengelolaan Limbah Medis, Status Akreditasi, Perilaku, Petugas Kesehata