EVALUASI IMPLEMENTASI PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS MUNGO KABUPATEN 50 KOTA TAHUN 2018

Tujuan Penelitian Implementasi Pengelolaan obat di Puskesmas Mungo Kabupaten 50 Kota belum berjalan dengan baik, pada tahun 2018 terdapat obat kadaluarsa sebanyak 39 jenis dengan jumlah keseluruhan 3.737.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan obat di Puskesmas Mungo Kabupaten 50 Kota pada tahun 2018. Metode Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan sistem dengan teknik pemilihan informan secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam terhadap 7 orang informan, observasi, dan telaah dokumen. Pengelolaan data melalui reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Kemudian pembahasannya dilakukan dengan cara triangulasi. Hasil Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil pada komponen input : belum ada tenaga apoteker, belum dilaksanakan pelatihan terhadap tenaga kefarmasian yang ada, belum optimalnya sarana prasarana, masih kurang SOP dan belum ada pembaharuan SOP pelayanan kefarmasian. Pada komponen proses: perencanaan obat menggunakan metode konsumsi namun permintaan belum sesuai dengan RKO, proses penerimaan dan penyimpanan masih ditemukan kekurangan, pendistribusian sudah berjalan dengan baik, pencatatan dan pelaporan sudah dilakukan dan dilaporkan setiap bulannya, serta penghapusan obat tidak dilakukan oleh Puskesmas. Dari segi output pengelolaan obat belum sesuai dengan Permenkes Nomor 74 tahun 2016 dan obat belum tersedia saat dibutuhkan. Kesimpulan Implementasi pengelolaan obat di Puskesmas Mungo masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi. Disaran Puskesmas Mungo melaksanakan implementasi pengelolaan obat sesuai dengan Permenkes No 74 tahun 2016. Daftar Pustaka : 40 (2006-2018) Kata Kunci : Implemetasi, Pengelolaan obat puskesmas ABSTRACK Objective Implementation of drugs management in Puskesmas Mungo has not been well, in 2018 there were 39 types of expired drugs with a total of 3.737. The purpose of this study was to find out the management drugs in Puskesmas Mungo Kabupaten 50 Kota in 2018. Method This study uses qualitatitive method using a system approach with informant selection techniques by purposive sampling. Data collection is done by in-depth interviews of 7 informants, observation, and document review. Data processed through reduction, presentation and conclusion. The discussion was carried out by triangulation. Result Based on the results of the study, on the component input : there is no pharmacist, there is no training for pharmacy personnel, there is no an optimal infrastructure, lack of SOP, and there is no an update for SOP of pharmaceutical services. On the process component : planning of drugs use consumption method but the demand is not in accordance with RKO, admission process and storage process have some weakness, the distribution process is going well, recording and reporting process has been done every month, the drugs removal was not done by Puskesmas. On the output component : drugs management is not accordance with Permenkes Nomor 74 tahun 2016. Conclusion Implentation of drugs management in Puskesmas Mungo has some obstacles. The Puskesmas is recommended to implement drugs management accordance to Permenkes No 74 tahun 2016. Bibliography : 40 (2006-2018) Keyword : Implementation, Drugs management in Primary Health Car