STUDI ENERGI DAN EKONOMI PADA BUDIDAYA PADI SAWAH BERKELANJUTAN, STUDI KASUS: NAGARI SUNGAI ABANG, KECAMATAN LUBUK ALUNG

Energi merupakan input berupa sumber tenaga (power source) yang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan pertanian, akan tetapi perlu ditekan penggunaanya untuk menghindari pemborosan energi yang berkaitan terhadap cost (biaya). Salah satu alternatif yang dapat ditempuh dengan cara melakukan studi energi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi energi berupa kegiatan audit energi pada budidaya padi sawah yang mengeluarkan nilai ekonomi, dengan melakukan analisis terhadap enam parameter input energi (manusia, bahan bakar, mesin, bibit, pupuk, dan pestisida), kemudian membandingkan energi manusia yang terukur secara real-time dan dengan menggunakan tabel konversi, serta melakukan penghitungan biaya yang dikeluarkan selama kegiatan budidaya padi berlangsung dan membuat model prediksi hasil. Penelitian ini telah dilakukan di Kecamatan Lubuk Alung pada koordinat 0°〖40〗^' 〖43,80〗^''-0°〖40〗^' 36,45'' LS dan 100°〖16〗^' 〖37,11〗^''-100°〖16〗^' 46,57'' BT dengan karakteristik tanah inseptisol bertekstur sedang. Rata-rata dari total input energi pada penelitian ini sebesar 16.816,612 MJ/ha yang terdistribusi pada energi manusia, bahan bakar, mesin, bibit, pupuk, dan pestisida masing-masing 216,390; 890,757; 60,020; 983,295; 14.207,547; dan 458,602 MJ/ha. Energi manusia yang diukur secara real-time dan menggunakan tabel konversi memiliki selisih nilai sebesar 7,525 MJ/ha, dimana energi manusia yang dihitung menggunakan tabel konversi lebih kecil (21,997 MJ/ha). Biaya produksi yang dikeluarkan pada kegiatan budidaya padi pada penelitian ini adalah Rp 13.107.562/ha. Hasil akhir penelitian berupa penentuan model prediksi hasil padi, dengan model matematis adalah Y_1=4786,560-28,286X_1+36,226X_2-24,727X_3-8,426X_4+0,057X_5-0,803X_6 dan Y_2=3605,110+5,443X_2