STUDI EKSPERIMENTAL PENAMBAHAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP KEKUATAN TEKAN DAN TARIK BETON

Beton adalah campuran yang terdiri atas komposisi semen, air, agregat halus dan agregat kasar, dengan/tanpa penambahan zat aditif didalamnya. Penginovasian terhadap campuran beton terus dilakukan khususnya untuk menghasilkan beton yang ramah lingkungan. Penggunaan material serat yang ditambahkan dalam pencampuran beton merupakan salah satu alternatif untuk memanfaatkan limbah tanaman menjadi suatu produk yang tepat guna dan diharapkan dapat menghasilkan beton ramah lingkungan dengan mutu yang lebih tinggi dari beton normal. Salah satu serat yang dapat digunakan dan di Indonesia keberadaannya mudah ditemukan adalah serat sabut kelapa. Serat sabut kelapa merupakan hasil samping dari buah kelapa yang memiliki sifat anti ngengat, tahan terhadap jamur dan pembusukan, tidak mudah terbakar, mudah dibersihkan, elastis, dan tahan lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serat sabut kelapa dalam pembuatan campuran beton normal dengan persentase 0,1%, 0,25%, dan 0,5% dari berat beton terhadap kuat tekan dan kuat tarik beton serta menghasilkan persentase penambahan serat sabut kelapa yang optimal untuk meningkatkan kuat tekan dan kuat tarik beton. Metode penelitian dilakukan dengan studi literatur mengenai objek beton, menentukan faktor air semen dan komposisi campuran beton yang tepat dengan metode trial and error berdasarkan kondisi material yang digunakan, membuat sampel beton mutu rencana fc’ 25 MPa berbentuk silinder dengan diameter 11 cm dan tinggi 22 cm serta membuat beton dengan tambahan serat sabut kelapa, dan melakukan pengujian kuat tekan dan kuat tarik terhadap sampel beton pada hari ke 7, 14, dan 28, selanjutnya dilakukan analisis dengan membandingkan pengaruh penambahan serat sabut kelapa terhadap beton normal. Dari analisis hasil pengujian, disimpulkan bahwa peningkatan nilai kuat tekan rata-rata beton pada hari ke-28 dapat diperoleh pada penambahan serat dengan persentase 0,1%, 0,25%, dan 0,5% dari berat beton dengan persentase peningkatan nilai kuat tekan dari beton normalnya masing-masing sebesar 43,42%, 21,05%, dan 39,47%. Sehingga didapatkan persentase penambahan serat sabut kelapa yang optimal sebesar 0,1% dari berat beton untuk meningkatkan kuat tekan beton. Sedangkan pada pengujian kuat tarik belah beton, peningkatan nilai kuat tarik rata-rata beton pada hari ke-28 diperoleh hanya pada sampel dengan persentase penambahan serat sebesar 0,1% dan 0,25% dari berat beton dengan persentase peningkatan nilai kuat tarik belah dari beton normalnya masing-masing sebesar 44,99% dan 20,68%. Sehingga didapatkan persentase penambahan serat sabut kelapa yang optimal sebesar 0,1% untuk meningkatkan kuat tarik belah beton. Kata kunci : beton, serat sabut kelapa, kuat tekan, kuat tari