HUBUNGAN KEBERFUNGSIAN KELUARGA DENGAN PROBLEMATIC ONLINE GAME USE PADA REMAJA

Game online telah berkembang pesat di dunia, khususnya di Indonesia. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya pengguna internet yang bermain game online. Griffiths, Davies dan Chappel (2004) menyatakan bahwa remaja menghabiskan waktu yang banyak untuk bermain game online dari pada anak-anak dan dewasa. Hal ini dikarenakan remaja mudah mengikuti dan tertarik terhadap perkembangan teknologi saat ini seperti game online (Kurci, 2015). Keluarga menjadi salah satu prediktor untuk mengidentifikasi perilaku bermasalah pada anak (Tafa & Baiocco, 2009). Oleh karena itu, game online membuat remaja menjadi rentan dan beresiko dalam mengembangkan perilaku bermain game online berlebihan atau disebut dengan problematic online game use. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keberfungsian keluarga dengan problematic online game use pada remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Family Assessment Device yang diadaptasi dari Epstein, Ryan, Keitner, Miller dan Bishop (2005) yang terdiri dari 46 item (rix=0,922) dan Problematic Online Game Use yang diadaptasi dari Kim dan Kim (2010) yang terdiri dari 16 item (rix=0,870). Partisipan pada penelitian ini berjumlah 210 remaja. Penelitian ini menggunakan teknik incidental sampling dan menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment. Hasil analisis korelasi yang didapatkan bahwa adanya hubungan signifikan (p=0,000) dan korelasi negatif (r=0,270) antara keberfungsian keluarga dengan problematic online game use pada remaja di Kota Padang. Kata Kunci : Keberfungsian Keluarga, Problematic Online Game use, Remaj