Hubungan Kebutuhan Dasar Asuh dan Status Gizi dengan Perkembangan Batita di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kota Padang

Latar Belakang dan Tujuan Penelitian Kebutuhan dasar asuh dan status gizi yang kurang memadai pada masa awal kehidupan anak, terutama saat berusia 1-3 tahun berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan yang tidak optimal. Masa batita merupakan periode penting (golden age) dalam tumbuh kembang, karena perkembangan dasar yang terbentuk akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya sehingga untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, dapat dimulai dari masa batita. Indeks perkembangan anak di Indonesia pada tahun 2018 yaitu sebesar 88,3%, sehingga masih terdapat 16,7% anak yang perkembangannya tidak optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebutuhan dasar asuh dan status gizi dengan perkembangan batita di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam. Metode Penelitian cross sectional dilakukan di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam dari bulan Februari 2019 sampai bulan Mai 2019. Sampel adalah ibu yang memiliki batita sebanyak 81 orang. Ibu sebagai responden diwawancarai secara langsung dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan dasar asuh dan perkembangan anak. Status gizi pada anak diukur dengan indikator BB/TB dan LK/U lalu diinterpretasikan dengan software WHO-anthro. Hasil Hasil penelitian menunjukkan balita mengalami perkembangan yang menyimpang sebesar 6.2%. Terdapat hubungan antara kebutuhan dasar asuh (p=0,000), status gizi BB/TB (p=0,000) dan status gizi LK/U (p=0,000) dengan perkembangan batita. Kesimpulan Perkembangan berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar asuh dan status gizi batita. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kebutuhan dasar asuh dan status gizi anak agar perkembangannya optimal. Daftar Pustaka: 49 (2005- 2018) Kata Kunci: Perkembangan, kebutuhan dasar asuh, dan status gizi