Perbandingan Daya Hambat Madu Alami dengan Madu Kemasan terhadap Pertumbuhan Bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) secara In Vitro

Madu merupakan substansi alami yang berasal dari nektar bunga atau sekret tanaman yang dikumpulkan dan diolah oleh lebah madu. Berbagai penelitian telah banyak dilakukan untuk membuktikan adanya sifat antibakteri pada madu. Madu dilaporkan memiliki manfaat sebagai antibakteri terhadap Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Berdasarkan cara pembuatannya madu terdiri dari madu alami dan madu kemasan. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan metode difusi cakram. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas pada bulan Desember 2018 hingga Mei 2019. Perlakuan pada penelitian ini yaitu madu alami dan madu kemasan, kontrol negatif dengan akuades dan kontrol positif dengan vankomisin. Hasil penelitian yang didapatkan adalah madu alami memiliki rata-rata diameter zona hambat 2,83 mm, sementara pada madu kemasan tidak didapatkan diameter zona hambat terhadap MRSA. Kesimpulan penelitian ini adalah madu alami dan madu kemasan tidak memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA), walaupun didapatkan rata-rata diameter zona hambat pada madu alami yaitu 2,83 mm. Kata kunci : madu alami, madu kemasan, Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA), antibakter