Analisis Pelaksanaan Sistem dan Proses Seleksi Calon Peserta Program Kepemudaan untuk Tingkat Nasional pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Barat

Sejarah Indonesia mencatat bahwa pemuda telah menorehkan kontribusi historiknya sebagai pelaku utama perubahan disetiap era perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemuda juga sudah membuktikan dari catatan sejarah, mampu berperan sebagai kontrol sosial, baik dalam pelaksanaan pembangunan maupun mengawal jalannya roda pemerintahan. Pemuda sebagai generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa menempati posisi sentral dalam mata rantai kepemimpinan dan pembangunan sosial. Hal ini membuktikan bahwa pemuda sebagai sumber daya manusia mampu berperan aktif sebagai garda terdepan dalam proses perjuangan dan pembangunan bangsa. Salah satu upaya dalam rangka pemberdayaan pemuda, Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Barat sebagai unit pelaksana teknis daerah di bidang Pemuda dan Olahraga, memberikan perhatian khusus kepada para pemuda dengan menyediakan program-program kegiatan kepemudaan untuk tingkat nasional, yaitu melalui Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN), Program Jambore Pemuda Indonesia (JPI) dan Program Kapal Pemuda Nusantara. Program pertama yaitu Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN), program ini sudah ada semenjak tahun 1974. Program ini bertujuan untuk memberi wawasan yang lebih luas kepada pemuda-pemuda Indonesia. Disamping itu, Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) ini juga bertujuan untuk memperkuat hubungan dan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan negara-negara penyelenggara program. Seperti negara-negara ASEAN, Jepang, Kanada, Australia, Korea, Malaysia, India dan China. Program kedua yaitu Program Jambore Pemuda Indonesia (JPI), program ini sudah berlangsung sejak tahun 1998 dengan nama Kemah Kesatuan Pemuda (KKP) yang berganti menjadi Jambore Pemuda Indonesia (JPI) pada tahun 2000. Program ini bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta tanah air, memahami keanekaragaman seni budaya, memupuk rasa kesatuan dan persatuan bangsa, serta sebagai sarana pengembangan wawasan pemuda untuk peningkatan kreatifitasnya. Program yang ketiga adalah Program Kapal Pemuda Nusantara. Program ini merupakan kegiatan tahunan Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia yang sudah ada semenjak tahun 1987. Program ini bertujuan untuk menyatukan, menyalurkan, dan mengembangkan potensi-potensi para pemuda yang dapat memajukan berbagai sektor kemaritiman serta pengembangan karakter bangsa melalui pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan kebaharian. Untuk melaksanakan ketiga program tersebut, Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Barat melakukan proses rekrutmen dan seleksi bagi calon pemuda penerus bangsa yang ingin mengikuti program kepemudaan untuk tingkat nasional ini. Dalam melakukan seleksi calon peserta, ada beberapa tahapan seleksi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, diantaranya seleksi administrasi, tertulis dan wawancara. Rekrutmen adalah proses mencari, menentukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi (Gomes, 2003:105). Sedangkan seleksi menurut Simamora (2004) adalah proses pemilihan dari sekelompok pelamar, orang atau orang-orang yang paling memenuhi kriteria seleksi yang tersedia berdasarkan kondisi yang ada pada saat ini yang diakukan oleh perusahaan. Dengan begitu melalui proses rekrutmen dan seleksi calon peserta Program Kepemudaan untuk Tingkat Nasional ini, merupakan suatu proses atau tindakan yang dilakukan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membidangi kepemudaan di Kabupaten/Kota untuk mendapatkan pemuda-pemuda yang berkarakter, memiliki wawasan, dan jiwa kepemimpinan yang baik yang dapat dimanfaatkan baik oleh individu itu sendiri maupun oleh negara ini. Namun kondisi saat sekarang ini, dalam pelaksanaan proses seleksi program kepemudaan di tingkat Kabupaten/Kota belum terlaksana secara maksimal. Ini dapat di lihat dari proses pelaksanaannya belum dilakukan secara transparan, akuntabel, dan berkualitas. Sehingga peserta yang lulus seleksi dan dikirim, belum mampu bersaing ke tingkat nasional. Berdasarkan dari uraian di atas, maka penulis berupaya untuk menganalisis pelaksanaan sistem dan proses seleksi calon peserta program kepemudaan untuk tingkat nasional di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Barat