PRAKTIK SOSIAL ANAK BERMAIN GAME ONLINE WARUNG INTERNET DALAM JAM SEKOLAH Studi Warung Internet di Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Kota Padang

RENI GUSHARYANI, 1410811014. Jurusan Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Andalas. Judul Skripsi: Praktik Sosial Anak Bermain Game Online Warung Internet Dalam Jam Sekolah. Studi Warung Internet di Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Kota Padang. Pembimbing I Drs. Yulkardi, M.Si. Pembimbing II Dra.Fachrina, M.Si. Penelitian ini dilatar belakangi banyaknya anak yang bermain game online warnet dalam jam sekolah. Padahal kewajiban anak adalah untuk belajar dan bersekolah, anak merupakan generasi penerus bangsa. Tujuan umum penelitian ini mendeskripsikan praktik sosial anak bermain game online warung internet dalam jam sekolah. Tujuan khusus 1). Mendeskripsikan praktik sosial anak bermain game online warung internet dalam jam sekolah dilihat sebagai struktur yang mengekang (constraining). 2). Mendeskripsikan praktik sosial anak bermain game online warung internet dalam jam sekolah dilihat sebagai struktur yang memberdayakan (enabling). Memahami permasalahan penelitian ini, peneliti menggunakan teori strukturasi oleh Anthony Giddens. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pengumpulan data digunakan teknik observasi dan wawancara mendalam. Pengambilan informan anak bermain game online dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling Hasil dari penelitian yang ditemukan bahwa praktik sosial anak bermain game online warnet dalam jam sekolah dalam faktor constraining, karena adanya sanksi yang diberikan oleh pihak sekolah yang mengikat anak untuk tidak melakukan pelanggaran, aturan yang mengharuskan siswa tidak memakai seragam sekolah dalam bermain game online, aturan SatpolPP yang tidak memperbolehkan warnet untuk menerima siswa bermain game online dalam jam sekolah, sanksi yang diberikan orang tua. Faktor enabling praktik sosial anak bermain game online warnet dalam jam sekolah. Pertama sekolah sebagai struktur yang enabling: panggilan orang tua hanya 3 kali berturut-turut tidak hadir tanpa keterangan, pengambilan absen hanya 1 kali diawal kegiatan ekskul, petugas keamanan (satpam) yang lemah, tidak tersedia kegiatan pengganti yang memadai ketika guru rapat, suasana belajar yang membosankan di sekolah. Kedua warnet sebagai struktur yang enabling: tersedianya fasilitas hutang, warnet yang memberikan fasilitas kenyamanan seperti AC, kipas angin, minuman dan makanan ringan, warnet yang melindungi siswa dari razia Satpol PP. Ketiga kontrol orang tua yang kurang terhadap aktifitas anak. Kata Kunci: Praktik Sosial Anak, Bermain Game Online Warnet, Dalam Jam Sekola