HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN ANGKA KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN DI DESA NARIMBANG KABUPATEN SUMEDANG APRIL 2019

WHO menyatakan bahwa stunting menjadi masalah kesehatan jika prevalensi ≥ 20%. Kabupaten Sumedang menjadi salah satu target yang masuk dalam kota di Indonesia dengan prevalensi stunting sebesar 41.08%. WHO menyatakan bahwa karakteristik ibu merupakan salah satu penyebab terjadinya stunting, seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, dan usia saat menikah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan angka kejadian stunting di Desa Narimbang Kabupaten Sumedang April 2019. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain potong-lintang. Total sampling dengan jumlah sampel 130 responden merupakan teknik yang digunakan dalam penelitian ini. Pengumpulan data profil ibu menggunakan kuesioner dan balita diukur menggunakan alat antropometri. Chi-square dengan hasil signifikan jika p < 0,05 digunakan untuk uji statistik. Hasil penelitian melalui analisis univariat menunjukkan terbanyak usia ibu menikah ≥18 tahun (77,7%), tingkat pendidikan yang rendah (70%), tidak berkerja atau ibu rumah tangga (90%). Selanjutnya, jumlah balita yang stunting sebanyak 27 balita (20,8%). Hasil uji statistik menunjukkan usia ibu menikah (p = 0,198), pekerjaan ibu (p = 0,300), dan tingkat pendidikan ibu (p = 0,030). Responden di Desa Narimbang menikah pada usia ≥18 tahun sebanyak 101 orang, tingkat pendidikan yang rendah sebanyak 91 orang, dan tidak berkerja atau hanya menjadi ibu rumah tangga. Kemudian terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian stunting pada balita dan tidak terdapat hubungan antara usia ibu saat menikah serta pekerjaan ibu dengan kejadian stunting pada balita