DINAMIKA KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN KAMPUNG KARANG PAUH, NAGARI GURUN PANJANG SELATAN, KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN 1998-2018

Kampung Karang Pauh adalah salah satu daerah di Kecamatan Bayang. Daerah ini adalah salah satu daerah yang memiliki pantai di Nagari Gurun Panjang Selatan dan penghasil ikan yang rata-rata menjadi nelayan. Namun dalam perkembangannya masyarakat nelayan yang ada di Kampung Karang Pauh semakin bertambah dari tahun 1998-2018. Kenyataannya masyarakat nelayan tetap berada dalam belenggu kemiskinan. Hal inilah yang menjadi acuan bagi penulis untuk memaparkan bagaimana proses perubahan masyarakat di daerah tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah sosial ekonomi. Perubahan sosial ekonomi di Kampung Karang Pauh disebabkan perubahan yang muncul dari masyarakat nelayan itu sendiri diantaranya tenaga kerja, pemasaran serta gaya hidup masyarakat nelayan Kampung Karang Pauh. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yaitu proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lalu. Dalam metode sejarah dikenal dengan empat tahap pertama heuristik yaitu, tahap pencarian dan pengumpulan data dan sumber. Tahap selanjutnya yaitu kritik sumber terdiri dari kritik intern dan ekstern. Tahap ketiga yaitu interpretasi, menetapkan makna dan saling keterkaitan hubungan dari fakta-fakta yang sudah diperoleh. Tahapan terakhir yaitu historiografi, bentuk penyampaian berupa penulisan. Penelitian ini menggunakan sumber primer yaitu arsip dan sumber wawancara dengan tokoh-tokoh yang terkait, dan sumber sekunder yaitu berupa buku, skripsi, jurnal dan laporan penelitian. Hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa keadaan sosial ekonomi nelayan Kampung Karang Pauh sudah mengalami perubahan dari sektor pendidikan yang rata-rata masyarakatnya sudah tamatan SLTA dan juga ada sebagian dari masyarakatnya yang melanjutkan pendidikan kepeguruan tinggi negeri maupun swasta. Kemajuan pendidikan di Kampung Karang Pauh ini membuat taraf ekonomi di kampung Karang pauh semakin berkembang. Sebagian masyarakat sudah banyak juga yang beralih profesi sesuai dengan jenjang pendidikan mereka masing-masing. Pada tahun 1990-an masyarakat di Nagari Karang Pauh banyak yang bekerja menjadi nelayan dikarenakan penghasilan yang didapat cukup untuk mendanai kehidupannya. Pada tahun 1998-an masyarakat Kampung Karang Pauh tidak memiliki MCK, sebagian besar masyarakat menggunakan WC mesjid untuk mereka buang air besar dan ada juga yang menggali lobang untuk mereka buang air besar, disemak-semak belakang rumah. Pada tahun 2000-an pemerintah mulai memperhatikan kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK) masyarakat Kampung Karang Pauh. Tahun 2018 pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat nelayan berupa mesin long tail yang berbahan bakar gas yang membuat masyarakat nelayan lebih hemat dan tidak mengeluarkan biaya besar lagi untuk pergi melaut, dibandingkan menggunakan bahan bakar minyak (BBM) sehingga masyarakat nelayan tidak berfikir panjang lagi untuk pergi melaut. Masyarakat nelayan Kampung Karang Pauh sudah bisa dikatakan termasuk kedalam nelayan modern