HUBUNGAN SINDROM PRAMENSTRUASI DENGAN DERAJAT GANGGUAN KEGIATAN BELAJAR SISWI SMAN 6 PADANG

Sindrom pramenstruasi merupakan kumpulan gejala fisik dan psikis yang terkait dengan siklus menstruasi wanita, gejalanya biasanya timbul 6-10 hari sebelum menstruasi dan menghilang ketika menstruasi dimulai, serta dapat memengaruhi kegiatan seorang wanita. Kegiatan belajar merupakan keseluruhan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar yang terdiri dari kegiatan fisik dan psikis. Kegiatan fisik berupa keterampilan-keterampilan mendasar sedangkan kegiatan psikis berupa keterampilan integrasi. Terdapat banyak gangguan yang dapat memengaruhi kondisi fisik dan psikis tersebut, salah satunya adalah sindrom pramenstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan sindrom pramenstruasi dengan derajat gangguan kegiatan belajar siswi di SMAN 6 Padang. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan cross sectional melalui teknik pengambilan sampel systematic random sampling. Sampel penelitian berjumlah 105 orang siswi dari kelas XI SMAN 6 Padang. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang diedarkan dalam satu hari pada bulan November 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat (84.8%) responden yang mengalami sindrom pramenstruasi, dan (56.2%) mengalami gangguan belajar ringan yaitu masih dapat mengikuti kegiatan belajar di sekolah atau di tempat kursus, namun tidak mampu berkonsentrasi dengan baik. Uji statistik chi square dilakukan dengan aplikasi SPSS untuk menganalisis data dan melihat hubungan antara gejala sindrom pramenstruasi dengan derajat gangguan kegiatan belajar, serta diperoleh nilai p = 0.045 (p