PERTUKARAN SOSIAL DALAM UPACARA PERKAWINAN (Studi Kasus di Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat)

INTISARI Wiwi Karmila. BP. 1310821027. Jurusan Antropologi Sosial. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Andalas. Padang 2018. Judul “Pertukaran Sosial dalam Upacara Perkawinan”. Studi Kasus : Nagari Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Dalam beberapa skripsi yang dibaca, penelitian tentang pertukaran sosial dalam upacara perkawinan cenderung masih terfokus pada pertukaran sosial antara dua pihak, misalnya pertukaran sosial antara keluarga pengantin laki-laki dengan keluarga pengantin perempuan yang ada disetiap suku bangsa Indonesia. Sementara, penelitian ini berusaha mengkaji bagaimana tatacara pertukaran sosial dilakukan dalam upacara perkawinan. Pertukaran sosial dalam upacara perkawinan ini melibatkan beberapa pihak yaitu pertukaran sosial antara anak daro dan keluarga marapulai, pertukaran sosial antara induak bako dan anak pisang, dan pertukaran sosial antara orang yang memiliki hajatan dengan kerabat serta tetangganya. Kemudian, skripsi ini membahas apa alasan-alasan masyarakat mempertukarkan barang dan jasa serta bagaimana perubahan dan dampak terhadap prilaku masyarakat. Penelitian ini sendiri bertujuan untuk menjawab dan mendeskripsikan bagaimana tatacara pertukaran sosial dalam upacara perkawinan, mendeskripsikan alasan-alasan masyarakat melakukan pertukaran sosial dan mendeskripsikan perkembangan dan dampak dari perkembangan nilai barang yang dipertukarkan. Diasumsikan bahwa pertukaran sosial di Nagari Sungai Nanam mempertukarkan barang-barang yang relatif mahal dan nilai harganya tinggi akibat membaiknya kondisi ekonomi masyarakat Sungai Nanam. Adapun barang-barang tersebut alat-alat rumah tangga berupa lemari, kompor gas, kotak beras, penanak nasi listrik, mesin cuci dan lain-lain, serta beberapa kebutuhan pokok sehari-hari. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pertukaran sosial yang dilakukan melibatkan pertukaran sosial antara keluarga marapulai dan keluarga anak daro, antara anak pisang dan induak bako dan orang yang memiliki hajatan dengan kerabat dan tetangganya. Adapun alasan-alasan dilakukannya pertukaran sosial salah satunya untuk memenuhi kebutuhan hidup, kesadaran masyarakat sebagai makhluk sosial dan keyakinan bahwa setiap pemberian yang pernah diberikan akan dikembalikan. Pertukaran sosial tersebut bersifat timbal balik yang dikenal dengan istilah resiprositas. Resiprositas yang dilakukan berupa barang dan jasa. Jenis-jenis barang yang dipertukarkan tergantung kepada tahap-tahap upacara perkawinan, hubungan kekerabatan dan cara mengundang tamu. Barang-barang yang dipertukarkan dalam upacara perkawinan mengalami perkembangan dan perubahan sesuai perkembangan zaman yang didorong oleh faktor dari dalam dan dari luar masyarakat Sungai Nanam. Perkembangan dan perubahan dalam resiprositas tersebut menimbulkan dampak terhadap kepribadian masyarakat, budaya dan sitem sosial. Kata kunci : sungai nanam, pertukaran sosial, resiprositas, upacara perkawinan