Gambaran Resistensi Bakteri Terhadap Antibiotik Pada Pasien Bedah Ortopedi di RSUP Dr.M.Djamil Padang Periode 2016-2017

Pasien bedah ortopedi memiliki resiko terjangkit infeksi bakteri terutama pasca operasi dan terapi utamanya adalah antibiotik. Namun, masalah dalam penggunaan antibiotik dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan resistensi. Hal ini membuat perlunya pemantauan pola kuman dan penggunaan antibiotik untuk mencegah angka kejadian resistensi bakteri agar outcome klinis yang diharapkan dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resistensi bakteri terhadap antibiotik dan kesesuaian penggunaan antibiotik definitif dengan hasil kultur pada pasien bedah ortopedi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif menggunakan data laboratorium hasil kultur mikrobiologi dan data rekam medik pasien periode 2016-2017 di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Hasil penelitian menunjukkan bakteri Klebsiella sp., Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus epidermidis, dan Proteus mirabilis memiliki resistensi tertinggi terhadap ampicillin tetapi masih sensitif terhadap meropenem dan amikacin. Sedangkan bakteri Streptococcus α hemolyticus memiliki resistensi tertinggi terhadap Amoxicillin tetapi masih sensitif terhadap antibiotik golongan betalactam yang lain. Berdasarkan hasil analisis kesesuaian penggunaan antibiotik menunjukkan bahwa 50% antibiotik definitif yang diberikan kepada pasien sudah sesuai dengan hasil kultur mikrobiologi. Kata kunci : pasien bedah ortopedi, pola kuman, antibiotik, resistensi