ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.Z DENGAN HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL DAN MANAJEMEN KASUS: PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERILAKU BULLYING DI SD NEGERI 11 PADANG RW VII KELURAHAN PARAK GADANG TIMUR KOTA PADANG

Asuhan Keperawatan pada An. Z dengan Harga Diri Rendah Situasional dan Manajemen Kasus: Pendidikan Kesehatan tentang Perilaku Bullying di SD Negeri 11 Padang RW VII Kelurahan Parak Gadang Timur Kota Padang ABSTRAK Anak dengan berkubutuhan khusus seperti autis rentan menjadi sasaran bullying. Penyebab dari hal tersebut adalah karena siswa autis memiliki kelemahan, diantaranya adalah gangguan pada komunikasi atau interaksi sosial. Di Indonesia, hampir setengah dari anak autis ternyata menjadi korban bullying di sekolahnya. Perilaku bullying ini memberikan efek negatif terutama pada korban. seseorang yang pernah mengalami bullying di sekolah sebelumnya akan berakibat pada penurunan harga diri pada masa dewasa dan setelahnya. Risiko penurunan harga diri yang terjadi dapat berupa harga diri rendah situasional yaitu menarik diri dari lingkungan sekitar untuk memperoleh rasa aman. Jika ini terus berlanjut maka seseorang dapat mengalami harga diri rendah kronik. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif pada individu yang mengalami harga diri rendah situasional dan mampu menerapkan manajemen layanan CMHN khususnya pilar IV terkait manajemen asuhan pada kelompok usia sekolah mengenai perilaku bullying. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan pada tanggal 22 November- 4 Desember 2018 dan manajemen pelayanan keperawatan dilaksanakan pada tanggal 23 November 2018. Hasil asuhan keperawatan yang telah dilakukan adalah anak mengalami peningkatan dalam melatih kemampuan positif yang dimiliki dan anak mengalami peningkatan dalam hal interaksi sosial. Selain itu pada orang tua terjadi peningkatan pengetahuan dalam merawat anggota keluarga dengan harga diri rendah situasional. Pada pelaksanaan manajemen pelayanan keperawatan didapatkan hasil terjadinya peningkatan peningkatan pengetahuan sebanyak 60% setelah diberikan pendidikan kesehatan. Disarankan kepada perawat untuk dapat melakukan pembinaan yang berkelanjutan untuk mencegah risiko gangguan jiwa pada anak usia sekolah. Kata Kunci : Autis, Harga Diri Rendah Situasional, Usia Sekola