TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP KENAKALAN REMAJA OLEH GENG MOTOR DI WILAYAH HUKUM POLRESTA PADANG

ABSTRAK Kenakalan remaja (Juvenile Deliquence) adalah perbuatan yang dilakukan oleh remaja yang bertentangan dengan norma-norma yang dapat merugikan orang lain dan diri sendiri. Pada dasarnya tindak kenakalan remaja merupakan kelainan tingkah laku, tindakan yang bersifat asosial yang ada dan bisa menjerumuskan kepada kejahatan yang lebih tercela. Begitu banyak jenis-jenis kenalan remaja dan salah satu yang paling meresahkan akhir-alhir ini adalah kenakalan yang dilaukan oleh remaja anggota geng motor. Sebutan geng motor ini selalu memberikan citra yang buruk yang biasanya identik dengan tindakan anarkis. Hal itu disebabkan karena remaja anggota geng motor tidak hanya melakukan pelanggaran yang mengganggu ketertiban umum seperti pelanggaran lalu lintas tapi juga berkembang ke arah kejahatan yang dapat membahayakan masyarakat seperti perampokan, penganiayaan yang sampai merenggut nyawa orang lain. Berdasarkan uraian tersebut, permasalahan yang penulis bahas dalam skripsi ini adalah (1)Apakah yang menajdi faktor-faktor penyebab kenakalan remaja yang dilakukan oleh geng motor di Kota Padang? (2) Bagaimanakah upaya kepolisian dalam penanggulangan kenakalan remaja yang dilakukan oleh geng motor? Metode penelitian yang digunakan didalam penulisan ini bersifat yuridis sosiologis (empiris). Adapun hasil penelitian yaitu faktor-faktor penyebab kenakalan remaja yang dilakukan oleh geng motor ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal nya adalah tingginya hasrat berkumpul dengan teman sebaya dan kontrol dari dalam diri remaja yang lemah. Faktor eksternalnya adalah faktor keluarga, faktor lingkungan sekolah dan faktor dari lingkungan sekitarnya. Dan adapun upaya kepolisian dalam menanggulangi kenakalan remaja oleh geng motor ada 3 metode yaitu metode pre-emtif dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan ke sekolah-sekolah yang ada di kota Padang, selanjutnya metode preventif dengan melakukan patroli rutin, melakukan razia dan inspeksi mendadak dan yang terakhir adalah metode represif dengan menjatuhkan hukuman kepada remaja geng motor yang terbukti melakukan kejahatan, dengan cara mengumpulkan bukti dan melakukan penyelidikan dan penangkapan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku