Analisis Proses Komunikasi Dalam Mencegah Kecelakaan Kerja di PT. Semen Padang

ANALISIS PROSES KOMUNIKASI DALAM MENCEGAH KECELAKAAN KERJA DI PT. SEMEN PADANG Oleh : DION ERIEND (1620862010) (Dibawah bimbingan : Dr. Azwar, M.Si. dan Dr. Asmawi, MS.) Abstrak Komunikasi merupakan salah satu aspek penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Keberhasilan pencapaian tujuan suatu organisasi ditentukan oleh keberhasilan komunikasi organisasi itu sendiri. Keselamatan dan kesehatan kerja pada seluruh aktivitas operasional bisnis suatu perusahaan merupakan salah satu tujuan yang tidak terpisahkan dengan tujuan perusahaan lainnya. Untuk itu banyak perusahaan yang mulai menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai upaya untuk mecegah terjadinya kecelakaan kerja. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini merupakan sebuah upaya perlindungan yang meliputi perlindungan kepada manusia, properti/aset, dan lingkungan dari potensi bahaya risiko yang mungkin timbul akibat aktivitas operasional bisnis suatu perusahaan. Penelitian ini menjelaskan secara komprehensif tentang proses komunikasi dalam mencegah kecelakaan kerja. Penelitian dilakukan di PT. Semen Padang. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Informan penelitian ini adalah Biro HSE PT. Semen Padang dan seluruh karyawan, vendor dan kontraktor, serta pihak terkait lainnya menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa proses komunikasi dalam mencegah kecelakaan kerja di PT. Semen Padang terdiri dari proses komunikasi secara primer dan proses komunikasi secara sekunder. Komunikasi terdiri dari komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi terjadi secara satu arah, dua arah dan multi arah. Komunikator dalam komunikasi pencegahan kecelakaan kerja di PT. Semen Padang adalah Biro HSE, pesan yang disampaikan meliputi peraturan K3, sasaran, tujuan dan program K3, serta informasi potensi bahaya risiko K3. Penyampaian pesan dilakukan melalui publikasi, sosialisasi dan pelatihan K3. Komunikan terdiri dari karyawan, vendor dan kontraktor, serta pihak terkait lainnya. Efek dari komunikasi ini ialah timbulnya kesadaran dan kepedulian terhadap keselamatan kerja, peningkatan wawasan dan keahlian terkait K3, serta pandangan dan citra positif terhadap PT. Semen Padang. Dalam proses komunikasi ini terdapat feedback berupa tanggapan, pertanyaan dan masukan terkait K3 dan informasi-informasi penting lainnya yang sangat berguna bagi perbaikan berkesinambungan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Semen Padang. Hambatan pada proses komunikasi meliputi hambatan dalam proses penyampaian, hambatan fisik, hambatan semantik dan hambatan psikososial. Kata kunci : proses komunikasi, keselamatan dan kesehatan kerja (K3), PT. Semen Padang