PENGARUH BEBERAPA CAMPURAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT TERHADAP SIFAT FISIKA ULTISOL, PERTUMBUHAN, DAN PRODUKSI KEDELAI (Glicyne max)

Limbah cair pabrik kelapa sawit merupakan salah satu sumber bahan organik yang belum optimal dimanfaatkan dan merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pabrik kelapa sawit karena kandungan Biochemical Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa campuran limbah cair pabrik kelapa sawit terhadap sifat fisika Ultisol, pertumbuhan, dan produksi kedelai (Glycine max). Penelitian ini telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sitiung, Kabupaten Dharmasraya dan Laboratorium Fisika Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Andalas pada bulan Juni 2017 hingga Oktober 2018. Percobaan dilakukan di lapangan menggunakan plot penelitian yang berukuran 2 m x 3 m dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan yang digunakan adalah beberapa campuran limbah cair (CLC) yaitu : tanpa CLC, CLC-C, CLC-CB1, CLC-CB2, CLC-D, CLC-DB1, CLC-DB2, CLC-Z, CLC-ZB1, dan CLC-ZB2 dengan dosis 15 ton ha-1. Data hasil pengamatan diuji secara statistik berdasarkan uji F pada taraf 5% dan sebagai uji lanjutan dipakai Duncant New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian campuran limbah cair dolomit dan biochar sekam padi (CLC-DB1) 15 ton ha-1 terbaik dalam meningkatkan beberapa sifat fisika Ultisol seperti bahan organik, dan stabilitas agregat, bobot volume, total ruang pori, permeabilitas, dan kadar air. Sedangkan pemberian campuran limbah cair dolomit (CLC-D) 15 ton ha-1 terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max). Kata kunci : CLC, Kedelai, Limbah cair pabrik kelapa sawit, Ultiso