FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAK PIDANA PERKOSAAN DI KOTA PADANG DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA (Studi di Polresta Padang)

ABSTRAK Tindak pidana atau kejahatan dalam kehidupan manusia merupakan gejala sosial yang akan selalu dihadapi oleh setiap manusia, masyarakat, dan bahkan negara. Kenyataan telah membuktikan bahwa kejahatan hanya dapat dicegah dan dikurangi tetapi sulit diberantas secara tuntas. Salah satu contoh tindak pidana yang masih terjadi di Indonesia khusunya di kota Padang. Tindak pidana perkosaan di atur dalam Pasal 285 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang berbunyi “Barangsiapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa perempuan yang bukan isterinya bersetubuh dengan dia, dihukum, karena memperkosa, dengan hukuman penjara selama-lamanya dua belas tahun”. Untuk itu dilakukan upaya penanggulangannya oleh kepolisian agar tidak terjadi lagi atau mengurangi tindak pidana perkosaan tersebut apalagi tindak pidana perkosaan yang berada dikawasan kota Padang. Maka judul dari skripsi ini ialah faktor-faktor penyebab terjadinya tindak pidana perkosaan dikota Padang dan upaya penanggulannya. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah : a. apakah faktor-faktor penyebab terjadinya tindak pidana perkosaan dikota Padang ? b. bagaimana upaya penanggulangannya terjadinya tindak pidana perkosaan dikota Padang ? c. apakah kendala-kendala yang dihadapi dalam menanggulangi tindak pidana perkosaan dikota padang ?. Dalam skripsi ini penulis memakai metode dengan teori pendekatan yuridis sosiologis. Hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini adalah faktor-fakor penyebab terjadinya tindak pidana perkosaan dikota Padang adalah tidak ada dari keluarga, pergaulan bebas, faktor IT (teknologi) dan faktor wanita itu sediri. Upaya penanggulanganya dilakukan secara preventif dan represif. Kendala-kendala yang dihadapi dalam menanggulangi tindak pidana perkosaan dikota Padang adalah susah mencari saksi,kebanyakan korban tidak melaporkan kepolisi tentang tindak pidana perkosaan yang telah dialami oleh si korban, dan tidak adanya bukti dari korban perkosaan tersebut. Saran dari skripsi ini yaitu : 1. sebaiknya kepolisian memberikn sanksi keras terhadap pelaku tindak pidana perkosaan, 2. lebih dikuatkan lagi antara masyarakat dan instansi-instansi terkait seperti BIMAS (Bina Masyarakat) dalam menanggulangi tindak pidana perkosaan