HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN CYBERBULLYING PADA REMAJA DI SMK KOSGORO 1 PADANG TAHUN 2018

41-50% remaja di Indonesia mengalami cyberbullying. Remaja dengan harga diri rendah lebih mudah menjadi target cyberbullying. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara harga diri dengan cyberbulllying pada remaja di SMK Kosgoro 1 Padang tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2018. Sampel penelitian ini berjumlah 114 orang, dipilih dengan teknik proportional random sampling. Pengumpulan data menggunakan dua jenis kuesioner yaitu Rosenberg Self Esteem Scale untuk harga diri dan Revised Cyber Bullying Inventory untuk cyberbullying. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan rerata harga diri remaja sebesar 23,07, rerata pelaku cyberbullying sebesar 11,79 dan rerata korban cyberbullying sebesar 9,41. Terdapat hubungan yang bermakna antara harga diri dengan pelaku cyberbullying, p=0,000 kekuatan hubungannya sedang r= -0,606, dengan arah hubungan negatif, juga terdapat hubungan bermakna antara harga diri dengan korban cyberbullying, p=0,000 kekuatan hubungan kuat r= -0,726 dengan arah hubungan negatif. Hubungan harga diri dengan pelaku maupun korban cyberbullying memiliki arah negatif, yang artinya semakin rendah harga diri maka semakin tinggi pelaku maupun korban cyberbullying. Diharapkan perawat dapat bekerja sama dengan pihak sekolah untuk membantu meningkatkan harga diri siswa, salah satunya dengan cara menggali aspek positif diri, dalam upaya mencegah siswa terlibat cyberbullying. Daftar Pustaka : 118 (1965 – 2017) Kata Kunci : Harga Diri, Cyberbullying, dan Remaj