STRATEGI TERFOKUS UNTUK MENGATASI FAKTOR PENGHAMBAT PENERAPAN E-COMMERCE PADA UKM KERIPIK SANJAI DI KOTA PADANG

E-commerce merupakan suatu penggunaan media internet dan web dalam melakukan transaksi bisnis komersial antara individu dan organisasi. Salah satu jenis e-commerce yang telah mengalami pertumbuhan pendapatan industri secara global adalah e-commerce Business to Consumer (B2C). B2C merupakan suatu model e-commerce yang pelaku bisnisnya langsung melibatkan produsen (penjual) dengan konsumen (pembeli). Penerapan e-commerce B2C di Indonesia lebih didominasi oleh perusahaan besar, namun tidak menutup kemungkinan penerapan e-commerce B2C diterapkan oleh pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam meningkatkan sistem pemasaran produknya. Khususnya di Kota Padang Sumatera Barat, jenis UKM yang telah berkembang pesat adalah UKM keripik sanjai. Keripik sanjai merupakan makanan khas dari Sumatera Barat yang telah menjadi ikon oleh-oleh bagi wisatawan. Tergolong kepada UKM yang memiliki kekuatan finansial yang besar, tidak semua UKM keripik sanjai di Kota Padang yang telah melakukan penerapan e-commerce B2C dalam meningkatkan sistem pemasaran produknya. Penerapan e-commerce B2C ini dapat memberikan banyak keuntungan bagi UKM apabila telah menerapkannya. UKM keripik sanjai yang belum menerapkan e-commerce B2C memiliki beberapa alasan seperti kurangnya kepercayaan terhadap penggunaan internet dan keamanan internet dalam transaksi jual beli. Hal utama yang membuat UKM tidak menggunakan teknologi informasi dan e-commerce dalam operasinya disebabkan oleh beberapa faktor penghambat penerapan e-commerce bagi UKM. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor penghambat utama dan merumuskan strategi terfokus mengatasi faktor penghambat utama penerapan e-commerce pada UKM keripik sanjai di Kota Padang. Penentuan faktor penghambat utama dilakukan dengan menggunakan pendekatan fuzzy AHP, sedangkan perumusan strategi terfokus mengatasi faktor penghambat utama dilakukan dengan menggunakan metode analisis SWOT. Berdasarkan hasil perhitungan fuzzy AHP, hasil bobot terbesar yang sangat menghambat pelaku UKM keripik sanjai di Kota Padang yaitu pada faktor “hambatan teknik” sebesar 0,379, sedangkan bobot subkriteria terbesar yang diperoleh dari hasil perhitungan sintesis data adalah subkriteria faktor “kualitas dan kecepatan jaringan yang tidak memadai” sebesar 0,195. Berdasarkan faktor penghambat utama yang telah diperoleh, maka dilakukan perumusan strategi terfokus dengan menggunakan empat tipe strategi analisis SWOT yang terdiri dari dua strategi SO, dua strategi WO, dua strategi ST, dan dua strategi WT. Penerapan strategi ini dapat dilakukan oleh setiap UKM yang akan mempertimbangkan mindset untuk menerapkan e-commerce sebagai sarana sistem pemasaran produknya. Kata Kunci: Analisis SWOT, Faktor Penghambat, Fuzzy AHP, Penerapan E-commerce, UK