MANAJEMEN PROGRAM DESAKU MENANTI PADA KAMPUNG KESETIAKAWANAN SOSIAL SAIYO SAKATO DI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG

Abstrak Indah Ryandhani, No. BP. 1410841001, Manajemen Program Desaku Menanti Pada Kampung Kesetiakawanan Sosial Saiyo Sakato di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas, Padang, 2018, Dibimbing oleh: Drs. Yoserizal, M.Si. dan Dr. Syamsurizaldi, S.IP.SE.MM., Skripsi ini terdiri dari 164 halaman dengan 7 buku teori, 11 buku metode, 2 skripsi, 1 jurnal, 16 dokumen, dan 10 website internet. Maraknya gelandangan dan pengemis membuat pemerintah melakukan terobosan dengan membuat Program Desaku Menanti. Kota Padang merupakan salah satu kota pilot project yang terpilih pada tahun 2016 untuk melaksanakan program ini dengan membentuk sebuah kampung yang dinamakan Kampung Kesetiakawanan Sosial Saiyo Sakato. Program ini bertujuan melakukan rehabilitasi agar mereka mampu menjadi produktif dan lebih mandiri dalam bekerja serta berusaha. Namun, dalam pelaksanaannya belum dikatakan baik sepenuhnya, dikarenakan beberapa rumah terlihat kosong tidak berpenghuni dan bahkan ada yang membawa kabur seluruh isi peralatan, diduga penetapan warga binaan sosial belum sesuai kriteria, para gelandangan dan pengemis masih mengangkut air yang jaraknya jauh dari pemukiman mereka, dan kurangnya pengawasan dari pelaksana program. Untuk itu diperlukan suatu proses manajemen yang baik agar program dapat mencapai tujuannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teori yang digunakan adalah fungsi manajemen menurut William H. Newman terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengumpulan sumber, pengendalian kerja, dan pengawasan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, dokumentasi dan observasi. Yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah Dinas Sosial Kota Padang. Hasil penelitian menunjukkan dari teori yang dikemukakan oleh William H. Newman adalah (1) Perencanaan belum berjalan dengan baik karena masih ditemukan beberapa warga binaan yang tidak layak untuk mendapatkan program, (2) Pengorganisasian belum berjalan dengan baik karena masih terdapat juga kendala dalam melakukan koordinasi sehingga ini menyebabkan 3 tahun berjalan kampung tersebut belum memiliki air, (3) Pengumpulan sumber belum maksimal karena minimnya anggaran sehingga kegiatan belum menjangkau ke seluruh warga binaan dan juga belum tersedianya infrastruktur yang memadai, (4) Pengendalian kerja belum optimal karena pelatihan yang diberikan tidak memiliki dampak yang terukur terhadap tingkat keberhasilan dari pembinaan yang dilakukan, belum banyak keterlibatan pihak lain dalam pelaksanaan program, (5) Pengawasan belum optimal karena ditemukan ada beberapa rumah yang tidak dihuni oleh pemiliknya dan ditemukan ada rumah yang melakukan pelanggaran dengan menambah bangunan pada area dapur mereka. Kata Kunci : Manajemen, Program Desaku Menant