Peran KPI Sumbar Dalam Melakukan Pendidikan Politik Perempuan Di Kota Padang

LSM Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) di masyarakat telah memainkan peranan yang sangat penting dalam memobilikasikan anggapan umum tentang isu-isu penting perempuan, dengan tujuan akhir memberdayakan perempuan. Dengan sistem Pemilu proporsional yang digabungkan dengan afirmasi berupa angka kuota minimal dan sistem zipper system atau sistem selang seling. Dengan menekankan kuota lebih dari 30% sampai dengan 40% dapat meningkatkan angka kuota agar dapat kemungkinan terpilihnya perempuan semakin baik dan mudah. Namun pada kenyataan nya, keterlibatan perempuan dalam perpolitikan tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk melihat keterlibatan Koalisi Perempuan Indonesia dalam meningkatkan keterpilihan perempuan dalam pemilihan umum periode Tahun 2009-2014 dan periode 2014-2029 di Kota Padang, dengan menggunakan metode penelitan kualitatif, dan tipe penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan wawancara mendalam dan dokumentasi. Dalam pemilihan informan penelitian, peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis etik dan emik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori peran Soejono Soekanto. KPI memberikan pendidikan politik kepada para caleg perempuan di Sumatera Barat yang berpusat di Kota Padang. Pendidikan politik yang diberikan itu berupa seminar pelatihan dan local karya, voter education, dan radio talkshow. Pendidikan politik perempuan yang dilakukan Koalisi Perempuan Indonesia dalam bentuk pengetahuan dan pengajaran kepada calon anggota legislatif perempuan masih belum bisa dikatakan berhasil dikarenakan tidak adanya caleg perempuan yang terpilih atau duduk dalam bangku parlemen. Hal ini bisa disebabkan masih kurang optimalnya pendidikan yang diberikan KPI kepada caleg perempuan dan juga kepada para pemilih. Anggaran dana menjadi salah satu faktor yang membuat KPI kurang optimal dalam menyokong caleg perempuan untuk masuk dan duduk dalam parlemen. Kata Kunci : LSM KPI, Caleg Perempuan, Peran