MOTIF ANAK PUTUS SEKOLAH DASAR PADA ERA WAJIB BELAJAR Studi Kasus:Anak Putus Sekolah di Jorong Harapan Tinggam Nagari Sinuruik Kecamatan Talamau

Saat ini pendidikan formal sangat penting bagi warga masyarakat. Pendidikan merupakan tanggung jawab dari semua pihak, mulai dari keluarga, masyarakat dan pemerintah. Salah satu upaya pemerintah untuk melaksanakan kewajibanya adalah melaksanakan program wajib belajar pendidikan Dasar Enam Tahun . Salah satu pemerintah membuat program bantuan seperti beasiswa bagi siswa kurang mampu di tingkat SD dan memberikan dana BOS, dengan tujuan untuk mengurangi angka anak putus sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan teori Fenomenologi Alfred Schutz yang memfokuskan pada motif seseorang dalam melakukan sesuatu. Dalam penelitian ini yang dilihat adalah motif anak putus sekolah pada era wajib belajar sekolah dasar, melalui dua motif yaitu because motive dan in order to motive. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam. Dari hasil penelitian diketahui motif anak putus sekolah dasar di Jorong Harapan Tinggam Nagari Sinuruik Kabupaten Pasaman. Berdasarkan hasil dari temuan dilapangan, motif anak putus sekolah dasar pada era wajib belajar di picu oleh dua faktor yaitu because motive, antar lai : sekolah tidak menyenangkan, selanjutnya uang beasiswa yang salah gunakan, selanjutnya disuruh berhenti sekolah oleh orang tua. Adapun faktor kedua yaitu in orde to motive, yaitu mendapatkan uang sendiri, selanjutnya mengasuh adik ini bertujuan untuk meringankan perkerjaan orang tua sehingga sekolah di abaikan. Kata Kunci : anak putus sekolah sd, because motif, in orde to moti