Pembangunan Pertanian dengan Pendekatan Wilayah: Studi Kasus Kawasan Sentra Produksi Ternak Unggas di Kecamatan Mungka Kabuaten Lima Puluh Kota

Pendekatan wilayah dalam pembangunan pertanian selama ini baru sebatas konsep dan belum mampu diimplementasikan secara riil. Berbagai bentuk dan model yang ditetapkan sebagai bentuk kebijakan pembangunan pertanian yang menggunakan pendekatan wilayah ternyata belum mampu membuktikan bahwa indikator pendekatan wilayah telah ada dan dilakukan pada wilayah pertanian tersebut. Pembangunan pertanian selama ini cenderung hanya menjadi pembangunan sektoral, sehingga hal ini menjadi indikasi belum dilaksanakannya konsep pembangunan pertanian dengan pendekatan wilayah secara nyata, karena dalam pembangunan dengan pendekatan wilayah maka aspek sinergi antar sektor dan antar aktifitas ekonomi menjadi suatu keharusan. Pendekatan KSP merupakan salah satu pendekatan pembangunan pertanian yang didasarkan kepada teori pembangunan ekonomi wilayah. Tujuan studi ini adalah mengetahui bagaimana Kawasan Sentra Produksi sebagai model pembangunan pertanian yang secara konsep sudah mempertimbangkan konsep wilayah, dapat memberikan hasil pada pembangunan wilayah. Responden penelitian ini peternak ayam ras petelur yang berada di lokasi KSP dan Non KSP (masing- masing 50 responden). Hasil analisis studi ini menunjukkan bahwa keuntungan aglomerasi Large Scale Economies (SEi), keuntungan aglomerasi Localization Economies (LEI), Modal dan Tenaga Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi ayam petelur di lokasi KSP. Selanjutnya untuk meningkatkan produksi komoditi di KSP, keunggulan aglomerasi sebagai variabel pendekatan wilayah harus menjadi bagian dalam analisis KSP guna meningkatkan produktivitas, efisiensi dan memberikan nilai tambah bagi petani / peternak