PRIMODIALISME PEMILIH DALAM PEMILIHAN WALI NAGARI SERENTAK DI KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2017 (Studi Perbandingan Politik Pada: Pemilihan Wali Nagari Sawah Tangah dan Wali Nagari Tabek)

Skripsi ini menjelaskan bagaimana perbandingan bentuk primodialisme pemilih kekerabatan dan kesukuan dalam pemilihan Wali Nagari Sawah Tangah dan Wali Nagari Tabek tahun 2017. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori perilaku memilih Ramlan Surbakti, terdapat tiga pendekatan di dalam teori perilaku memilih yaitu pendekatakan sosiologis, pendekatan psikologis, dan pendekatan pilihan rasional. Untuk pencarian data digunakan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif dengan memakai jenis penelitian comparative, teknik pemilihan informan menggunakan snowball sampling, teknik pengumpulan data mengunakan data primer dan data sekunder.Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya bentuk primodialisme pemilih kekerabatan dan kesukuan dalam pemilihan Wali Nagari Sawah Tangah dan Wali Nagari Tabek. Namun dalam penelitian ini menunjukan adanya perbedaan proses masuk primodialisme pemilih kekerabatan dan kesukuan di kedua lokasi. Primodialisme kekerabatan dan kesukuan Nagari Sawah Tangah masuk melalui proses komunikasi langsung dan primodialisme kekerabatan dan kesukuan Nagari Tabek masuk melalui proses komunikasi tidak langsung. Dari perbedaan yang ditemukan di lokasi penelitian juga terdapat sebuah persamaan dalam pepatah Minangkabau yaitu “ adu nagari tagak di nagari, adu kampuang tagak di kampuang, adu keluarga tagak di keluarga”.Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data menyatakan, primodialisme pemilih kekerabatan dan kesukuan sangat dipengaruhi oleh ikatan-ikatan yang dibawa semenjak lahir oleh seorang individu, kerana ikatan-ikatan berupa kekerabatan dan kesukuan sangat dipelihara oleh masyarakat untuk menjaga integrasi dan budayanya agar tidak luntur dimakan oleh zaman. Kata Kunci: Primodialisme, Kekerabatan, Kesukuan, Pemiliha