DETERMINAN KEIKUTSERTAAN IBU SEBAGAI AKSEPTOR METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG PASCA PERSALINAN (Studi Kasus di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Kabupaten Dharmasraya)

Program keluarga berencana pasca persalinan merupakan tindakan yang efektif dan efisien untuk mengatur jarak kehamilan dan menghindarai kehamilan yang tidak diinginkan sebagai penyebab dari tingginya AKI dan AKB, sehingga setiap keluarga dapat merencanakan kehamilan yang aman dan sehat. RSUD Sungai Dareh merupakan satu-satunya FKTL di Kabupaten Dharmasraya dengan pengguna KB pasca persalinan dalam kondisi stagnan atau peningkatanya sangat lambat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang paling dominan berhubungan dengan keikutsertaan ibu KB MKJP pasca persalinan . Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study, dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan September 2017 di RSUD Sungai Dareh. Populasi penelitian adalah seluruh ibu pasca bersalin. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling sejumlah 99 orang. Analisis data menggunakan chi square dan regresi logistik. Hasil analisis bivariat diketahui bahwa faktor yang berhubungan antara lain : tingkat kemiskinan (p=0,019), jumlah anak yang masih hidup (p=0,024), status kesehatan (p=0,019), tingkat usia responden (p=0,044), tingkat pendidikan (p=0,027), tujuan menggunakan KB (p=0,003), dukungan suami (p=0,001) dan sikap (p=0,027). Sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah usia pertama menikah (p=0,147) dan tingkat pengetahuan responden (p=0,759). Analisis multivariate didapatkan tingkat dukungan suami merupakan faktor paling dominan (p=0,001, OR=19,591 (CI 95 % : 3,227 – 118,927). Disimpulkan bahwa dukungan suami sangat mempengaruhi keputusan istri dalam keikutsertaan KB MKJP pasca persalinan, disarankan kepada tenaga kesehatan lebih gencar melibatkan suami dalam memberikan penyuluhan pentingnya penggunaan metode kontrasepsi bagi kesehatan keluarga terutama MKJP pasca persalinan. Kata Kunci : Keikutsertaan, KB MKJP, pasca persalina