Pengembangan Alat Pengupas Kulit Kacang Hijau (Vigna radiata, L.)Tipe Engkol

Bagian yang paling bernilai ekonomi dari kacang hijau adalah bijinya. Biji didapat setelah proses pengupasan. Sampai saat ini proses pengupasan kacang hijau masih menggunakan cara tradisional yaitu memukul-mukul polong menggunakan kayu atau menginjak-injak dengan kaki. Pengupasan kacang hijau secara tradisional berkapasitas sebesar 3,1 kg/jam. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan alat pengupas kacang hijau yang sederhana, tepat guna, murah dan mudah dalam pembuatan dan penggunaannya. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua tahap yaitu tahap pembuatan alat dan pengujian. Alat ini terdiri dari beberapa bagian yaitu: silinder pengupas, kipas, sistem transmisi daya, hopper, dan bagian yang dikembangan dari alat sebelumnya yaitu outlet kulit dan outlet biji dirancang terpisah. Hasil pengujian alat diketahui alat ini memiliki kapasitas sebesar 22,91 kg/jam. Kadar air biji kacang hijau setelah proses pengupasan didapatkan sebesar 10,9 %. Frekuensi putar kipas 88 RPM dan rata-rata frekuensi putar engkol sebanyak 35 RPM. Rata-rata persentase polong tidak terkupas sebesar 8,87 %, persentase biji tercecer sebesar 17,13 % dan rendemen sebesar 58 %. Kata kunci – alat pengupas, kacang hijau, tradisiona