JUAL BELI TANAH BERDASARKAN ALAS HAK SURAT KETERANGAN KEPEMILIKAN TANAH DI TUA PEJAT KEPULAUAN MENTAWAI

Abstrak Sertipikat, Akta jual beli, dan alat bukti lainnya seperti girik adalah alat bukti kepemilikan atas tanah. Salah satu jenis alat bukti lainnya adalah surat keterangan kepemilikan tanah (SKKT) sebagai alas hak penguasaan tanah. Alat bukti semacam ini termasuk alat bukti yang lemah, namun di Indonesia terutama di Tua Pejat Kabupaten Kepulauan Mentawai alat bukti semacam ini masih banyak ditemukan dan dimiliki para pemilik tanah. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris (sosio legal research). Pendekatan yuridis digunakan untuk menganalisis berbagai peraturan tentang pertanahan, sedangkan pendekatan empiris digunakan untuk melihat dan menganalisa hukum dalam artian nyata yang dilihat dari perilaku masyarakat beserta dengan aspek-aspeknya dan meneliti bagaimana bekerjanya hukum di lingkungan masyarakat. Berdasarkan Surat Edaran Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Barat Nomor: 500/88/BPN-2007 tanggal 8 Februari 2007 Perihal Alas Hak untuk Keperluan Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, untuk daerah yang penguasaan/pemilikan tanahnya bukan berdasarkan Hukum Adat Minangkabau, supaya menyesuaikan. Kata Kunci: Jual Beli Tanah, Alas Hak, Surat Keterangan Kepemilikan Tanah (SKKT), dan Pendaftaran Tana