Analisis Penerimaan Retribusi Pelayanan Pasar di Kabupaten Lima Puluh Kota

Dengan adanya otonomi, daerah dituntut untuk dapat menggali sumber dana sendiri karena peran pemerintah pusat akan semakin dikurangi. Pemerintah Daerah harus berusaha untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah adalah retribusi. Retribusi pelayanan pasar merupakan salah satu jenis retribusi yang dipungut di Kabupaten Lima Puluh Kota. Terdapat sembilan pasar yang dipungut retribusinya. Dalam kenyataannya penerimaan Retribusi Pelayanan Pasar masih kecil jika dibandingkan potensi yang ada, tidak adanya target penerimaan retribusi untuk masing-masing pasar menyebabkan penerimaan retribusi pelayanan pasar kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas dan efisiensi pengelolaan retribusi pelayanan pasar, untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan retribusi pelayanan pasar serta merumuskan kebijakan untuk meningkatkan penerimaan Retribusi Pelayanan Pasar di Kabupaten Lima puluh Kota. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan retribusi pasar digunakan analisa korelasi parsial non parametrik. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari sembilan pasar yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota sebagian besar pengelolaan nya belum efektif dimana prosentase realisasi penerimaan retribusi pelayanan pasar