Hubungan Derajat Rinitis Alergi dengan Hasil Skin Prick Test terhadap Tungau Debu Rumah

Rinitis alergi sering tidak diacuhkan, namun juga sering mengalami kekambuhan dan mengganggu aktivitas sehari-hari pada derajat yang lebih berat sehingga dibutuhkan pengobatan. Penyebab terbanyak rinitis alergi adalah alergen tungau debu rumah, untuk itu dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui alergen tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan derajat rinitis alergi dengan hasil skin prick test terhadap tungau debu rumah. Penelitian ini bersifat retrospektif yang dilakukan pada bulan Desember 2016 sampai April 2017 menggunakan data sekunder yang diambil di Instalasi Rekam Medis RSUP DR. M. Djamil Padang tahun 2011-2015. Sampel diambil dengan teknik total sampling sebanyak 49. Uji statistik menggunakan uji alternatif chi-square yaitu Kolmogorov-Smirnov. Hasil penelitian ini mendapatkan kejadian rinitis alergi terhadap tungau debu rumah banyak ditemukan pada perempuan (77.6%), usia 18-29 tahun (63.3%), bersin-bersin dan rinore (100.0%), kavum nasi sempit (87.8%), konka inferior edema (71.4%), konka media sulit dinilai (53.1%), sekret serous (53.1%), septum deviasi (40.8%), derajat persisten sedang-berat (69.4%), hasil skin prick test +4 (69,4%), dan peka terhadap D. pteronyssinus, D. farinae, B. tropicalis (36.7%). Hasil uji statistik mendapatkan hubungan antara derajat rinitis alergi dengan hasil skin prick test terhadap tungau debu rumah (p value= 0.999). Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara derajat rinitis alergi dengan hasil skin prick test terhadap tungau debu rumah. Kata kunci : Rinitis alergi, derajat, skin prick test, tungau debu ruma