ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN UNMET NEED KELUARGA BERENCANA DI KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2016

Data Pusat Studi Kesehatan Gizi Universitas Andalas bekerja sama dengan BKKBN Provinsi Sumatera Barat tahun 2014 mendapatkan naiknya angka unmet need dari 11,2 % menjadi 11,8% pada tahun 2014. Kabupaten Pasaman Barat merupakan kabupaten dengan angka unmet need tertinggi di Sumatera Barat 13,9%. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian unmet need keluarga berencana di Kabupaten Pasaman Barat tahun 2016. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggabungkan 2 jenis penelitian yaitu (mixed method) yang didahului oleh penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, kemudian dilanjutkan dengan penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan di Kabupaten Pasaman Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Pasangan Usia Subur (di Kabupaten Pasaman Barat dengan jumlah sampel 106 orang, dengan teknik pengambilan sampel multistage sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian kuantitatif didapatkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan (p=0,041), tingkat pengetahuan (0,000), dukungan suami (p=0,030), informasi efek samping (p=0,001) dengan kejadian unmet need KB di Kabupaten Pasaman Barat. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penghasilan (p=0,726), ketercapaian fasilitas (p=0,425) dengan kejadian unmet need KB di Kabupaten Pasaman Barat. Hasil penelitian kualitatif didapatkan masih ditemukannya persalinan yang tidak ditolong oleh tenaga kesehatan, maka masih ditemukan juga ibu yang tidak menggunakan KB pasca salin, selain daripada itu juga ada hambatan dari faktor perilaku masyarakat yang menunggu menggunakan KB setelah datangnya haid pertama setelah kelahiran baik satu bulan bahkan 6 bulan, sehingga juga ditemukan terjadinya kehamilan kembali. Penyebab terjadinya unmet need karena wanita usia subur takut akan efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan alat kontrasepsi dan juga adanya suami yang tidak mengizinkan. Kesimpulan penelitian terdapat hubungan tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, dukungan suami dan informasi efek samping dengan kejadian unmet need KB di Kabupaten Pasaman Barat. Disarankan perlu adanya peningkatan upaya penyuluhan dan pembinaan terhadap pasangan suami istri, menjelaskan kelebihan, keterbatasan dan efek samping suatu cara KB serta meningkatkan partisipasi suami menjadi peserta KB Daftar Pustaka : 44 (2003-2015) Kata Kunci : Unmet need, keluarga berencan