TANGGUNG JAWAB PT. BAHTERA CITRA MANDIRI DALAM PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. SEMEN PADANG DENGAN PT. BAHTERA CITRA MANDIRI TENTANG PERJANJIAN ANGKUTAN SEMEN BAG

Peranan pengangkutan dalam dunia perdagangan bersifat mutlak, sebab tanpa pengangkutan suatu usaha tidak mungkin dapat berjalan , Pengangkutan adalah perjanjian timbal balik antara pengangkut dengan pengirim, dimana pengangkut mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan barang dan/atau orang dari suatu tempat ketempat tujuan tertentu dengan selamat, sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar ongkos angkutan. Dalam perkembangan dewasa ini, jasa pengangkuta nmelibatkan banyak pihak yang masing-masing memliki peran dan tanggung jawab dalam pelaksanaan.Tanggung jawab adalah suatu keharusan bagi seseorang untuk melaksanakan apa yang telah diwajibkan kepadanya. Aturan yang dapat digunakan pertanggung jawaban dalam pengangkutan lautyaitu KUHD dan Peraturan Pemerintah No.10 tahun 2010 tentang Angkutan Perairan. Adapun permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana tanggung jawab PT. Bahtera Citra Mandiri dalam perjanjian kerjasama antara PT. Bahtera Citra Mandiri dengan PT. Semen Padang tentang perjanjian angkutan semen bag2) Apa kendala dalam pelaksanaan tanggung jawab PT. Bahtera Citra Mandiri dalam perjanjian kerjasama antara PT. Bahtera Citra Mandiri dengan PT. Semen Padang tentang perjanjian angkutan semen bag. Metode pendekatan masalah yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah yuridis empiris dengan analisis data secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukan Tanggung Jawab PT. Bahtera Citra Mandiri terdiri dari 2 kategori yaitu: pertama tanggung jawab dalam hal pengurusan dokumen sebelum kapal tiba di pelabuhan sampai dengan keberangkatan kapal, kedua tanggung jawab dalam terjadinya resiko. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tanggung jawab kendala dalam hal pengurusan dokumen, yaitu adanya ketidaklengakapan dokumen –dokumen , terbatasnya fasilitas kode atau penyandaran kapal dan kendala dalam terjadinya resiko yaitu Klaim resiko yang tidak jelas atau pembuktian yang tidak sesuai dengan sebenarnya serta adanya pelimpahan kesalahan terhadap pihak yang bekerja di pelabuhan tentang dimana awal dari kerusakan barang sehingga yang terjadi adalah salah tuding antara beberapa perusahaan yang bergera