faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di puskesmas bidar alam kabupaten solok selatan tahun 2017

Prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan Riskesdas 2013 adalah sebesar 26,5% dan di Sumatera Barat adalah sebesar 31,2%. Keadaan ini menunjukan tingginya angka kejadian hipertensi di Indonesia khususnya di provinsi Sumatera Barat. Faktor - faktor resiko terjadinya hipertensi yaitu faktor yang tidak dapat diubah dan faktor yang dapat diubah. Faktor yang tidak dapat diubah terdiri dari genetika, umur, jenis kelamin dan faktor yang dapat diubah yaitu riwayat keluarga, konsumsi alkohol, kebiasaan merokok, kelebihan berat badan, aktivitas fisik dan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor resiko hipertensi yang dapat diubah dengan kejadian hipertensi pada pasien yang berkunjung di Puskesmas Bidar Alam Kabupaten Solok Selatan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional study . Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling dengan Jumlah sampel sebanyak 56 responden. Analisa data meliputi analisis univariat dan bivariat yang menggunakan uji chi-square p=0,05. Hasil penelitian ini menunjukan sebanyak 78,6% responden menderita hipertensi, 80,4% tidak memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi, 0,0% responden yang mengkonsumsi alkohol, 67,9% tidak memiliki kebiasaan merokok, 71,4% tidak mempunyai kelebihan berat badan, 76,8% melakukan aktivitas fisik ringan dan 75,0% mengalami stres. Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dan stres dengan kejadian hipertensi dengan nilai p-value < 0,05. disarankan untuk melakukan pola hidup sehat dan meningkatkan promosi kesehatan dipuskesmas Bidar Alam dengan melakukan aktifitas fisik selama 30 menit setiap hari dan managemen stres yang baik