DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENENTUKAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KEALPAAN DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS (STUDI KASUS DI PENGAADILAN NEGERI PADANG)

Penulisan skripsi ini bertitik tolak dari dari judul yang penulis pilih yang dilatarbelakangi bahwa suatu tindak pidana tidak hanya dapat terjadi dengan suatu kesengajaan dari si pelaku, tapi juga terdapat suatu tindak pidana yang terjadi karena adanya suatu sikap kurang hati-hati atau kealpaan dari si pelaku. Salah satu tindak pidana kealpaan yang sering terjadi yakni pada kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan Pasal 1 angka 24 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ, kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda. Penjatuhan pidana oleh Majelis Hakim di Pengadilan haruslah dengan pertimbangan-pertimbangan yang baik dan benar, begitupun terhadap kasus tindak pidana kealpaan dalam kecelakaan lalu lintas. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Bagaimana dasar pertimbangan Hakim dalam menentukan sanksi pidana terhadap pelaku tindak pidana kealpaan dalam kecelakaan lalu lintas di Pengadilan negeri Padang? Apa faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan pidana atau disparitas pidana dalam putusan pengadilan terhadap tindak pidana kealpaan dalam kecelakaan lalu lintas di Pengadilan Negeri Padang? Penelitian ini menggunakan metode yuridis sosiologis, sifat penelitian deskriptif, tekhnik pengumpulan data adalah studi dokumen dan wawancara. Sehingga hasil penelitian, dasar pertimbangan Hakim dalam menentukan sanksi pidana terhadap tindak pidana kealpaan dalam kecelakaan lalu lintas di Pengadilan Negeri Padang yakni adanya pertimbangan yuridis yang terdiri dari tuntutan penuntut umum, barang bukti, alat bukti, dan pertimbangan non yuridis yang terdiri dari hal yang memberatkan dan hal yang meringankan. Sedangkan faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan pidana atau disparitas pidana dalam putusan Pengadilan Negeri Padang terhadap tindak pidana kealpaan dalam kecelakaan lalu lintas adalah faktor Hakim dalam setiap persidangan, faktor alat bukti, faktor usia atau umur, faktor keadaan pelaku tindak pidana dan faktor residive. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis memberikan saran bahwa dalam menentukan sanksi pidana harus memperhatikan keadaan pelaku tindak pidana dan juga memperhatikan kerugian yang diderita oleh sipelaku tersebut, kemudian dalam memberikan pertimbangannya, selain memberikan pertimbangan yuridis, Majelis Hakim juga lebih memperhatikan pertimbangan non-yuridis