Pengaruh Rhizobakteria Indigenus Terhadapn Beberapa Klon Entres Bibit Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg)

Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Pertanian Universitas Andalas dari bulan Oktober 2015 sampai dengan bulan Februari 2016. Tujuan penelitian untuk mendapatkan Rhizobakteria indigenus tanaman karet yang terbaik terhadap pertumbuhan beberapa klon entres bibit karet. Penelitian menggunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 7 x 3 diulang sebanyak 3 kali, faktor pertama adalah jenis Rhizobakteria (tanpa Rhizobakteria, EPB260, RZtanahPB260, EPB330, RZtanahPB330, EPB340, RZtanahPB340) dan faktor kedua adalah jenis klon entres bibit karet (PB260, IRR112, PB340). Data dianalisis secara statistik dengan uji F pada taraf nyata 5%. Apabila F hitung lebih besar dari F tabel 5%, maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, panjang tunas, diameter batang, diameter tunas, jumlah daun, panjang akar primer, luas daun, bobot segar akar, bobot kering akar, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman dan rasio tajuk akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas daun bibit karet terbaik pada penggunaan EPB260 dengan klon entres PB260 yaitu 1388 cm2. Bobot segar tanaman dan bobot kering tanaman terbaik pada penggunaan RZtanahPB330 dengan klon entres PB260 yaitu 140 g dan 65,43 g, panjang tunas bibit karet terbaik pada penggunaan Rhizobakteria EPB260, RZtanahPB330 dan EPB340 yaitu 33,34 cm,32,24 cm dan 32,47 cm dan pertumbuhan tanaman , bobot segar akar dan bobot kering akar tanaman karet terbaik jika dilihat secara berurutan pada penggunaan klon PB260 yaitu 44,98 cm, 50,54 g dan 21,83 g