Pengelolaan Limbah Padat Bahan Berbahaya dan Beracun di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Ahmad Darwis Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota

Rumah sakit merupakan sarana utama untuk menunjang dan meningkatkan kesehatan masyarakat,. Hal ini sesuai dengan isi Pasal 34 ayat (3) UUD 1945 bahwa “Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak”. Rumah sakit sebagai sarana upaya perbaikan kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan sekaligus sebagai lembaga pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian, ternyata memiliki dampak positif dan negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Dari penelitian yang dilakukan jenis penelitian ini deskriptif dengan memanfaatkan sumber data yang berasal dari hasil wawancara dan observasi lapangan di Rumah Sakit dr. Ahmad Darwis Kecamatan Suliki. Hal yang menjadi permasalahan ialah terkait mengenai pengelolaan limbah padat bahan berbahaya dan beracun (B3) dan pengawasan terhadap limbah padat bahan berbahaya dan beracun di Rumah Sakit dr. Ahmad Darwis Kecamatan Suliki. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumen. Data dianalissis dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menggambarkan bahwa pengelolaan dan pengawasan limbah bahan berbahaya dan beracun Rumah Sakit dr. Ahmad Darwis Kecamatan Suliki telah dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Sistem pengelolaan dilakukan oleh instalasi kesehatan lingkungan dibawah kasie logistik. Namun, ternyata terdapat permasalahan dalam hal pengelolaan limbah padat bahan berbahaya dan beracun pada Rumah Sakit dr. Ahmad Darwis ini ialah kekurangan sumber daya manusia, keterbatasan waktu, dan kekurangan sarana sehingga dalam mengatasi hal tersebut belum optimal. Agar pengelolaan limbah padat bahan berbahaya dan beracun pada Rumah Sakit dr. Ahmad Darwis Kecamatan Suliki berjalan optimal perlu adanya dukungan dan pengawasan dari pemerintah daerah